"Tujuh Sumur", sebuah lagu yang dibawakan dengan apik oleh sang diva dangdut Elvy Sukaesih, mengisahkan tentang seorang perempuan yang ditinggalkan oleh suaminya dan kemudian ingin kembali setelah menyesal. Lagu ini dibuka dengan gambaran sebuah ritual yang dilakukan sang perempuan di tujuh sumur keramat untuk menyucikan cintanya, namun sia-sia karena suaminya tetap memilih meninggalkan. Dengan lirik yang penuh emosi dan nada yang mendayu-dayu, lagu ini merefleksikan rasa sakit dan kekecewaan yang dialami oleh seorang perempuan yang telah dikhianati dan disakiti oleh sosok yang dicintainya.
Tujuh Sumur Lyrics
Elvy Sukaesih
Tujuh sumur kau datangi
Tengah malam engkau mandi
Untuk apa kau sempatkan langkah
Kalau untuk jernihkan cinta
Mandi kembang kau jalani
Keramat pun kau datangi
Untuk apa kau bersusah payah
Kalau untuk sucikan cinta
Ho..ho..ho..ho..
Percuma aku takkan terima
Wanita mana pasti tak tahan
Pabila suami ringan tangan
Kau siksa aku.. Kau cerai aku
Setelah kau punya istri baru
Kini kau menyesal setelah kau gagal
Dan ingin kembali kepadaku
Demi Tuhan ku tak mau
Tujuh sumur kau datangi
Tengah malam engkau mandi
Untuk apa kau sempatkan langkah
Kalau untuk jernihkan cinta
Percuma aku takkan terima
Wanita mana pasti tak tahan
Pabila suami ringan tangan
Kau siksa aku.. kau cerai aku
Setelah kau punya istri baru
Kini kau menyesal setelah kau gagal..
Dan ingin kembali padaku
Demi Tuhan ku tak mau
Tujuh sumur kau datangi
Tengah malam engkau mandi
Untuk apa kau sempatkan langlah
Kalau untuk jernihkan cinta
Ho..ho..ho..ho..
Percuma aku takkan terima
Tengah malam engkau mandi
Untuk apa kau sempatkan langkah
Kalau untuk jernihkan cinta
Mandi kembang kau jalani
Keramat pun kau datangi
Untuk apa kau bersusah payah
Kalau untuk sucikan cinta
Ho..ho..ho..ho..
Percuma aku takkan terima
Wanita mana pasti tak tahan
Pabila suami ringan tangan
Kau siksa aku.. Kau cerai aku
Setelah kau punya istri baru
Kini kau menyesal setelah kau gagal
Dan ingin kembali kepadaku
Demi Tuhan ku tak mau
Tujuh sumur kau datangi
Tengah malam engkau mandi
Untuk apa kau sempatkan langkah
Kalau untuk jernihkan cinta
Percuma aku takkan terima
Wanita mana pasti tak tahan
Pabila suami ringan tangan
Kau siksa aku.. kau cerai aku
Setelah kau punya istri baru
Kini kau menyesal setelah kau gagal..
Dan ingin kembali padaku
Demi Tuhan ku tak mau
Tujuh sumur kau datangi
Tengah malam engkau mandi
Untuk apa kau sempatkan langlah
Kalau untuk jernihkan cinta
Ho..ho..ho..ho..
Percuma aku takkan terima