"1910", lagu yang memilukan dari Iwan Fals, mengabadikan tragedi kereta api mematikan yang terjadi pada tanggal 19 Oktober 1987 di Bintaro, menewaskan ratusan nyawa. Dengan lirik yang meresahkan, lagu ini mengutuk kelalaian, kesedihan, dan dampaknya yang menghancurkan pada bangsa Indonesia. Fals mencantumkan catatan sejarah yang mengerikan, mendakwa para pejabat korup yang dengan mudah menyatakan belasungkawa tanpa mengambil tindakan nyata. Nyanyiannya yang kuat menimbulkan pertanyaan mendalam tentang pertanggungjawaban dan rasa sakit yang berkelanjutan yang ditinggalkan oleh peristiwa tragis ini.
1910 Lyrics
Iwan Fals
Apa kabar kereta yang terkapar di senin pagi
Di gerbongmu ratusan orang yang mati
Hancurkan mimpi bawa kisah
Air mata air mata
Belum usai peluit belum habis putaran roda
Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi catatan sejarah
Air mata air mata
Berdarahkan tuan yang duduk di belakang meja
Atau cukup hanya ucapkan belasungkawa aku bosan
Lalu terangkat semua beban dipundak
Semudah itukah luka-luka terobati
Nusantara tangismu terdengar lagi
Nusantara derita bila terhenti
Bilakah bilakah
Sembilan belas oktober tanah Jakarta berwarna merah
Meninggalkan tanya yang tak terjawab
Bangkai kereta lemparkan amarah
Air mata air mata
O o o o o o o o o
Nusantara langitmu saksi kelabu
Nusantara terdengar lagi tangismu
Ho ho ho
Nusantara kau simpan kisah kereta
Nusantara kabarkan marah sang duka
Saudaraku pergilah dengan tenang
Sebab luka sudah tak lagi panjang
Di gerbongmu ratusan orang yang mati
Hancurkan mimpi bawa kisah
Air mata air mata
Belum usai peluit belum habis putaran roda
Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi catatan sejarah
Air mata air mata
Berdarahkan tuan yang duduk di belakang meja
Atau cukup hanya ucapkan belasungkawa aku bosan
Lalu terangkat semua beban dipundak
Semudah itukah luka-luka terobati
Nusantara tangismu terdengar lagi
Nusantara derita bila terhenti
Bilakah bilakah
Sembilan belas oktober tanah Jakarta berwarna merah
Meninggalkan tanya yang tak terjawab
Bangkai kereta lemparkan amarah
Air mata air mata
O o o o o o o o o
Nusantara langitmu saksi kelabu
Nusantara terdengar lagi tangismu
Ho ho ho
Nusantara kau simpan kisah kereta
Nusantara kabarkan marah sang duka
Saudaraku pergilah dengan tenang
Sebab luka sudah tak lagi panjang
