"Sudah Kubiilang" adalah sebuah lagu ciptaan Rinto Harahap yang menyuguhkan lirik yang puitis dan menyayat hati. Lagu ini mengisahkan tentang sebuah peringatan yang tidak diindahkan, yang berujung pada konsekuensi menyakitkan. Dengan metafora mawar berduri dan api yang membara, liriknya menghimbau pendengar untuk waspada terhadap bahaya yang mengintai dalam hidup.
Sudah Kubiilang Lyrics
Rinto Harahap
Sudah ku bilang
Jangan kau petik mawar yang penuh berduri
Sudah ku bilang
Jangan engkau dekati api yang membara
Jangan, kan tertusuk nanti
Jangan, kan terbakar nanti
Jangan, kau bawa dirimu dalam mimpi..
Jangan.. (jangan, jangan..) lagi
Jangan.. (jangan, jangan..) sayang
Kau deraikan lagi air mata di pipimu
Jangan.. (jangan, jangan..) lagi
Jangan.. (jangan, jangan..) sayang
Kau nyanyikan lagi
Simfoni yang menyayat kalbu
Sudah ku bilang
Jangan kau petik mawar yang penuh berduri
Sudah ku bilang
Jangan engkau dekati api yang membara
Jangan, kan tertusuk nanti
Jangan, kan terbakar nanti
Jangan, kau bawa dirimu dalam mimpi..
Jangan.. (jangan, jangan..) lagi
Jangan.. (jangan, jangan..) sayang
Kau deraikan lagi air mata di pipimu
Jangan.. (jangan, jangan..) lagi
Jangan.. (jangan, jangan..) sayang
Kau nyanyikan lagi
Simfoni yang menyayat kalbu
Jangan kau petik mawar yang penuh berduri
Sudah ku bilang
Jangan engkau dekati api yang membara
Jangan, kan tertusuk nanti
Jangan, kan terbakar nanti
Jangan, kau bawa dirimu dalam mimpi..
Jangan.. (jangan, jangan..) lagi
Jangan.. (jangan, jangan..) sayang
Kau deraikan lagi air mata di pipimu
Jangan.. (jangan, jangan..) lagi
Jangan.. (jangan, jangan..) sayang
Kau nyanyikan lagi
Simfoni yang menyayat kalbu
Sudah ku bilang
Jangan kau petik mawar yang penuh berduri
Sudah ku bilang
Jangan engkau dekati api yang membara
Jangan, kan tertusuk nanti
Jangan, kan terbakar nanti
Jangan, kau bawa dirimu dalam mimpi..
Jangan.. (jangan, jangan..) lagi
Jangan.. (jangan, jangan..) sayang
Kau deraikan lagi air mata di pipimu
Jangan.. (jangan, jangan..) lagi
Jangan.. (jangan, jangan..) sayang
Kau nyanyikan lagi
Simfoni yang menyayat kalbu