Biografi Boaz Solossa

news-detailsPecinta sepakbola tentu sudah sering mendengar nama Boaz Solossa. Pemain sepakbola yang memiliki nama asli Boaz Theofilius Erwin Solossa ini lahir di Sorong, Papua, 16 Maret 1986. Bungsu empat bersaudara ini merupakan anak dari pasangan Cristian Solossa dan Maria Sarobi Solossa. Ketiga kakak Boaz, Joice Solossa, Ortizan Solossa dan Nehemia Solossa berprofesi sama sebagai pesepakbola.

Boaz mengawali karirnya sejak usia 13 tahun. Klub pertamanya adalah PS Putra Yohan. Di klub sepakbola amatir yang ada di Papua tersebut, Boaz menyandang status pemain binaan pada 1999 sampai 2000. Ia pun kembali menjadi pemain binaan satu tahun sesudahnya. Pada klub Perseru Serui, Boci, panggilan akrab Boaz, berkarir selama 1 tahun (2000-2001).

Boaz kemudian mendapat panggilan dari Tim PON Papua ketika usianya 15 tahun. Saat itu ia didapuk bermain di ajang Pekan Olahraga Nasional ke-16 (2004). Boaz meraih gelar top skorer dalam PON 2004 dengan raihan 10 gol. Hal itu membuat Peter Withe (pelatih Timnas Indonesia saat itu) melirik dirinya.

Kepiawaian memainkan bola mengantar Boaz bergabung dengan Persipura Jayapura di 2005. Di sana ia didapuk memegang ban kapten dan memimpin skuad asuhan Jacksen F Tiago tersebut. Boaz semakin melejit bersama tim Mutiara Hitam yang telah menjadi rumahnya selama 8 tahun. Ia menjadi pencetak gol terbanyak Indonesia Super League musim 2008-2009 (28 gol) dan 2012-2013 (25 gol). Boaz juga menyandang gelar pemain terbaik Indonesia Super League musim 2009-2010, 2010-2011 dan 2012-2013.

Selain memperkuat Persipura Jayapura, Boaz masuk sebagai anggota inti Timnas sejak 2007. Namun, debut Boaz bersama Timnas Garuda tidak berakhir dengan kegembiraan. Pada turnamen lawan Arab Saudi di laga kualifikasi Piala Dunia 2006 tersebut, Boaz gagal mencetak poin. Meski begitu, penampilannya dianggap cukup memuaskan.

Karir Boaz sempat terhenti karena cedera parah yang ia alami. Ia harus menjalani operasi penambahan otot ACL (Anterior Cruteace Ligamen) setelah dilanggar bek Persiwa Wamena, Ok John, 2012. Boaz kembali mengalami cedera di musim 2012-2013 ini. Cedera engkel yang ia alami sempat membuat dirinya absen melawan Arsenal.

Walau beberapa kali menjadi top skorer, Boaz juga terkadang diterpa masalah saat pertandingan. Sikapnya yang mudah terpancing membuatnya sering terkena sanksi dari wasit.

25 Oktober 2005, ia dijatuhi skorsing selama satu tahun akibat tindakannya menendang wasit dalam pertandingan Piala Indonesia antara Persipura melawan Persebaya. Boaz juga sempat menolak panggilan membela Tim Nasional Indonesia U-23. Ia juga pernah nyaris dipulangkan dari pemusatan latihan Tim Nasional Indonesia di Australia oleh pelatih Peter Withe karena kedapatan mabuk.