Tulus Profile
Tulus Profile Photo

Tulus

Profesi
Penyanyi, arsitek
Nama Asli
Muhammad Tulus Rusydi
Tgl Lahir
Aug 20, 1987
Lahir di
Bukittinggi, Sumatera Barat, INA
Profesi
Penyanyi, arsitek
Populer
Merilis single "Sepatu" (2013)
Tempat Lahir
Bukittinggi, Sumatera Barat, INA
Kewarganegaraan
Indonesia

Muhammad Tulus lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 20 Agustus 1987. Tulus merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak laki-laki Tulus, Riri Muktamar, turut menjadi produser eksekutifnya.

Semasa kecil, Tulus selalu mendengarkan suara dendang dari sang ibu sebelum tidur. Sang ibu yang memiliki usaha toko elektronik itu kerap menyanyikan lagu Broery Marantika dan Rinto Harahap. Hal ini menjadi benih kecintaan terhadap musik dalam diri Tulus.

"Dulu waktu kecil saya setiap hari dengan ibu saya nyanyi setiap malam sebelum tidur. Lagunya banyak banget. Lagu-lagunya Broery Marantika dan Rinto Harahap. Di alam bawah sadar, hal itu mungkin memengaruhi saya," terang Tulus kepada Kompas.

Saat SD, Tulus pernah diminta wali kelasnya untuk menyanyi di sebuah acara. Tulus selalu mengingat ucapan mendiang guru Seni Suaranya, Nur, yang mengatakan bahwa ia bisa menjadi penyanyi jika mau. Keinginan untuk menjadi penyanyi tersebut semakin besar setelah ia berkuliah jurusan Arsitektur di Universitas Parahyangan, Bandung. Kala itu, Tulus sempat bergabung dengan klub jazz dan sering tampil.

Pada 2009, Tulus pun membuat demo dan mengajukannya ke beberapa perusahan rekaman besar. Namun ia tertantang untuk mencoba jalur independen agar bisa bebas berekspresi dalam berkarya. Akhirnya ia mendirikan label rekaman independen bersama kakaknya, Riri Muktamar, dan Ari Renaldi.

"Akhirnya saya memutuskan untuk independen dengan dukungan dari keluarga saya. Saya tidak ada perasaan takut untuk tidak didengar. Saya yakin, mau sedikit mau banyak, akan ada ruang untuk karya musik saya," papar Tulus.

Tulus kemudian merilis album perdananya yang bertajuk "Tulus" pada 28 September 2011. Bersamaan dengan album tersebut, Tulus juga menggelar konser perdananya yang bertajuk "Tulus: An Introduction" di Auditorium Centre Culturel Francais (sekarang IFI) Bandung. 1.000 keping CD "Tulus" berhasil terjual habis di konser tersebut. Sejumlah lagu Tulus juga berhasil merajai tangga lagu beberapa radio Indonesia.

Setelah itu, Tulus merilis album keduanya yang bertajuk "Gajah" pada 2014. Album ini terinspirasi dari pengalamannya di masa kecil, ketika ia kerap diledek sebagai gajah karena postur tubuhnya yang tinggi besar. Melalui album keduanya, Tulus berharap dapat membagikan berbagai macam cerita kepada pendengarnya.

"Gajah" pun berhasil menuai kesuksesan besar dan menjadi satu-satunya album musik berbahasa Indonesia yang masuk ke dalam Top 10 album musik yang best-selling di iTunes Asia. Selain itu, Tulus juga berhasil mendapatkan 9 nominasi dari Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2015 dan membawa pulang lima piala. Di antaranya Album Terbaik-Terbaik dan Album Pop Terbaik, Artis Solo Pria Pop Terbaik dan Karya Produksi Terbaik-Terbaik-Terbaik.

Tak hanya di Indonesia, Tulus juga berekspansi ke Jepang sejak 2015. Langkah awal ekspansinya di Jepang dimulai dengan merilis lagu berjudul "Kutsu". "Kutsu" adalah gubahan lagu "Sepatu" dalam versi Bahasa Jepang. Ia dibantu oleh Hiroaki Kato untuk menerjemahkan lirik "Sepatu" ke dalam bahasa Jepang.

Pada 2016, Tulus merilis studio ketiganya yang berjudul "Monokrom". Untuk album ini, Tulus merekam detail aransemen string section lima lagu di The City of Prague Philharmonic Orchestra, Republik Ceko. Tulus juga secara resmi merilis album "Monokrom" di Malaysia dan menggandeng Shiraz Project sebagai representatif dari TulusCompany sebagai upaya ekspansi ke Negeri Jiran.

Dengan bakat dan prestasinya sebagai musisi, Tulus dipercaya menjadi salah satu mentor di program "The Voice Kids Indonesia" pada 2016. Dua peserta yang berada di Tim Tulus berhasil menduduki posisi juara (Christopher Edgar) dan runner-up (Raja Giannuca). Setelah itu, Tulus kembali menjadi mentor di "The Voice Kids Indonesia" musim kedua pada 2017.

Sementara itu, Tulus pertama kali menggelar konser tunggal di luar negeri pada akhir 2016. Ia menggelar konser bertajuk "Tulus Live at Social Hall-The Regency San Francisco" di Bay Area, San Fransisco. Kiprah Tulus di luar negeri berlanjut usai ia didapuk sebagai pembuka dalam festival musik berskala internasional, World Music Festival di Hamamatsu, Jepang pada 3 November 2016.

Pada 2017, Tulus berkolaborasi dengan fotografer Adhitya Himawan dan menggelar pameran fotografi bertajuk Manusia Kuat. Pameran tersebut digelar di Dia.lo.gue Artspace, Kemang, Jakarta Selatan dari tanggal 23 Mei hingga 11 Juni 2017. Pameran itu menampilkan potret dan pencapaian 13 sosok yang disebut Tulus sebagai Manusia Kuat, di antaranya Butet Manurung selaku pendiri Sokola Rimba, Pratiwi Sudarmono selaku astronot wanita pertama Indonesia, hingga jurnalis Najwa Shihab.

Tulus kemudian mencicipi dunia akting dengan membintangi web series "Ini Perjalananku". Dalam web series tersebut, Tulus menarasikan perjalanan karier di dunia musik serta perjalanannya dalam menjalani pola makan dan gaya hidup ke arah lebih baik. Namun karena Tulus merasa tidak bisa akting, tim produksi sampai harus melakukan cara khusus.

"Saya enggak akting, saya penyanyi bukan aktor, Jadi kita bawa kamera banyak ke Bukittinggi, ketemu guru saya, ke tempat saya rekaman, manggung dan berkegiatan seperti biasa, kameranya menangkap momen-momen itu," terangnya.

Adapun Tulus mengaku belum berniat untuk terjun lebih jauh ke dunia akting. Meski demikian, Tulus sempat menerima sejumlah tawaran akting yang ditolaknya.

Setelah itu, Tulus melanjutkan prestasinya di bidang musik dengan menjadi pemimpin lagu "Indonesia Raya" di pembukaan Asian Games 2018. Lagu "Manusia Kuat" dari album "Monokrom" milik Tulus juga dipilih sebagai salah satu lagu resmi "Asian Games 2018".

Dua tahun setelah album "Monokrom" dirilis, Tulus menggelar konser tunggal Monokrom di Bandung akhir 2018. Ia kemudian melanjutkan konsernya ke Jakarta pada awal 2019. Dari konser tersebut, Tulus merilis live album bertajuk "Tulus: Langsung Dari Konser Monokrom Jakarta".

Memasuki delapan tahun berkarier di dunia musik, Tulus menggelar Tur Sewindu mulai September 2019. Tur ini digelar di lima kota di Indonesia, dimulai dari Malang, Yogyakarta, Solo, Makassar, dan ditutup dengan Festival Sewindu di Istora Senayan, Jakarta.

Pada 2022, Tulus merilis album keempatnya yang bertajuk "Manusia". Ia mengerjakan album tersebut selama dua tahun di tengah pandemi COVID-19. Berisikan 10 nomor, judul "Manusia" merupakan representasi dari lagu-lagu di dalamnya, yang menceritakan ragam dinamika rasa manusia. Album tersebut sukses besar dan berhasil menembus chart global Billboard dan Spotify.

Lagu "Hati-Hati di Jalan" menembus tiga chart Billboard yaitu, Billboard Indonesia Songs, Billboard Global 200, dan Billboard Global Excl. US. Di Spotify, "Hati-Hati di Jalan" berhasil mempertahankan posisinya di peringkat satu selama 12 minggu berturut-turut. Lagu itu juga berhasil masuk ke tangga lagu global menempati posisi ke-42 dan menjadi lagu berbahasa Indonesia pertama yang berhasil masuk tangga musik "Top 50 Spotify Global".

Album "Manusia" sendiri dianugerahi 7 penghargaan di ajang AMI 2022. Di antaranya Album Pop Terbaik dan Album Terbaik Terbaik, serta Artis Solo Pria Pop Terbaik dan Karya Produksi Terbaik-Terbaik-Terbaik untuk lagu "Hati-Hati di Jalan".

Merayakan 11 tahun kariernya, Tulus menggelar Tur Manusia di 11 kota di Indonesia. Tur Manusia dibuka di Medan pada 1 Februari 2023 dan ditutup di Jakarta pada 3 Maret 2023. Tulus berhasil menjual habis sekitar 13 ribu tiket dalam konser penutupnya di Jakarta.

Dari sisi kehidupan pribadi, Tulus merupakan salah satu selebriti yang sangat menjaga privasinya. Meski demikian, ia juga pernah digosipkan memiliki hubungan spesial dengan penulis novel "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini", Marchella FP. Rumor ini berhembus usai video kedekatan mereka viral di TikTok.

Video tersebut menunjukkan momen pernikahan Yura Yunita yang dihadiri Tulus dan juga Marchella. Saat foto bersama, Tulus dan Marchella tampak berdiri berdekatan. Dalam salah satu momen, netizen juga menangkap Marchella yang meraih dan menggandeng tangan Tulus. Video tersebut memicu spekulasi bahwa Tulus dan Marchella pacaran. Meski demikian, keduanya tak pernah mengonfirmasi kabar tersebut.

Sebelum Marchella, Tulus juga sempat dikabarkan dekat dengan penyanyi Raisa. Kabar kedekatan itu bermula karena keduanya kerap menjadi pasangan duet sehingga banyak penggemar mereka cocok bersama. Netizen bahkan sempat berspekulasi bahwa lagu Tulus yang berjudul "Satu Hari di Bulan Juni"ditujukan untuk Raisa.

Namun lagi-lagi kabar tersebut hanyalah rumor yang tak pernah dikonfirmasi. Raisa sendiri kini telah menikah dengan Hamish Daud dan dikaruniai seorang putri bernama Zalina.

Di sisi lain, Tulus dikenal sebagai salah satu selebriti yang relatif bebas kontroversi. Namun konser tunggal Tulus di Malaysia beberapa waktu lalu sempat menuai kritik dari seorang artis Negeri Jiran. Aktris Malaysia Catriona Ross mengkritik konser bertajuk "Fabulous Friday" itu terlalu singkat. Catriona mengungkapkan kritiknya lewat video di akun TikTok resminya. Dalam video tersebut, Catriona mengaku bahwa konser Tulus hanya berjalan selama 70 menit meski harga tiketnya lumayan mahal. Catriona sendiri membeli tiket Gold yang dibanderol RM350 atau setara Rp1,2 juta.

"Itu bukan konser dong kalau cuma 70 menit. Kalau 70 menit itu hanya showcase. Kalau di Indonesia itu bilangnya festival," kata Catriona. "Kalau mau bilang showcase bilang aja, harganya harga showcase. Ini enggak, kasih harga konser gak taunya konser 60 menit 70 menit udah selesai."

Meski begitu, Catriona mengaku tidak marah kepada Tulus dan hanya kecewa pada event organizer yang bertanggungjawa. Ia bahkan masih berharap Tulus bisa kembali menggelar konser di Malaysia dengan lagu yang lebih banyak. Pasalnya, lagu favorit Catriona bahkan tak masuk dalam set list konser Tulus sebelumnya.

"Kalau mau marah sama Tulus, ya enggak lah. Kalau mau marah sama organizernya, ya ayok," katanya. "Gini aja, Tulus kamu manggung lagi ya kalau mau sampai 30 lagu biar sakit hati aku hilang."

Sementara itu, Tulus juga dikenal kerap melakukan aktivitas sosial di luar kegiatan bermusiknya. Pada 2017, Tulus menjadi salah satu inisiator untuk aksi #BantuGuruBelajarLagi. Lewat program ini juga, Tulus berharap agar dunia pendidikan lebih diperhatikan. Hanya dalam beberapa bulan, program tersebut berhasil mengumpulkan donasi ratusan juta yang akan digunakan untuk penyelenggaraan pelatihan dan pendampingan guru di Sumur Batu, Bantar Gebang oleh Kampus Guru Cikal.

Selain itu, Tulus juga terlibat dalam "Konser Orkestra di Rumah" yang digelar Erwin Gutawa pada 2020. Erwin dan Tulus turut mengajak masyarakat untuk berdonasi membantu penanganan COVID-19. Baik untuk kebutuhan petugas medis ataupun warga terdampak lainnya.

Kini, Tulus masih terus aktif berkarya di dunia musik. Ia kerap mengisi festival dan acara-acara musik lainnya.

Diskografi dan Tur

Live Album

  1. "Tulus: Langsung Dari Konser Monokrom Jakarta" (2019)

Studio Album

  1. "Tulus" (2011)
  2. "Gajah" (2014)
  3. "Monokrom" (2016)
  4. "Manusia" (2022)

Single Non-Album

  1. "Kutsu" (2015)
  2. "Langit Abu-Abu (Versi Akapela)" (2018)
  3. "Labirin" (2018)
  4. "Natsu wa Kinu" (Single Jepang) (2018)
  5. "Adaptasi" (2020)

Kolaborasi

  1. "Kita Bisa" (bersama RAN) (2013)
  2. "1000 Tahun Lamanya" (bersama Pongki Barata) (2014)
  3. "Semua Murid Semua Guru" (bersama Andien, Vidi Aldiano, Endah N Rhesa, Tompi, Glenn Fredly, dan Indra Aziz) (2018)
  4. "Adu Rayu" (bersama Yovie Widianto dan Glenn Fredly) (2019)

Tur

  1. "Tur Sewindu" (2019)
  2. "Tur Manusia" (2023)

Penghargaan

Angket Mustang Awards

  1. 2022: Song of the Year

Anugerah Musik Indonesia

  1. 2015: Album Terbaik-Terbaik, Album Pop Terbaik, Karya Produksi Terbaik-Terbaik, Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik, Penulis Lagu Pop Terbaik
  2. 2016: Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik
  3. 2017: Album Terbaik-Terbaik, Album Soul/R&B/Urban Terbaik, Karya Produksi Terbaik-Terbaik, Artis Solo Pria/Wanita Soul/R&B/Urban Terbaik
  4. 2019: Artis Solo Pria/Wanita Urban Terbaik, Karya Produksi Terbaik-Terbaik, Karya Produksi Kolaborasi Terbaik
  5. 2022: Album Terbaik-Terbaik, Album Pop Terbaik, Karya Produksi Terbaik-Terbaik, Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik

Anugerah Planet Muzik

  1. 2014: Artis Baru Terbaik (Lelaki)
  2. 2015: Kolaborasi Terbaik (Lagu)

Ardan Group Awards

  1. 2013: Lagu-Lagu yang Paling Sering Diputar

Bukalapak Game Changer Awards

  1. 2019: Penggerak Perubahan di Bidang Musik

Cornette Pop Awards

  1. 2017: Favorite Pop Male Singer, Best Pop Music Video

Dahsyatnya Awards

  1. 2015: Video Klip Terdahsyat
  2. 2016: Video Klip Terdahsyat
  3. 2017: Video Klip Terdahsyat
  4. 2018: Video Klip Terdahsyat
  5. 2019: Penyanyi Solo Pria Terdahsyat

Hai Reader's Poll Music Awards

  1. 2014: The Best Album, The Best Pop, The Best Male
  2. 2015: The Best Male

Indonesian Choice Awards

  1. 2014: Male Singer of the Year
  2. 2016: Male Singer of the Year
  3. 2017: Male Singer of the Year, Album of the Year, Music Video of the Year
  4. 2018: Music Video of the Year

Indonesian Music Awards

  1. 2022: Songwriter/Composer of the Year

Line Indonesia Awards

  1. 2019: Most Favorite Male Musician

Nickelodeon Indonesia Kids' Choice Awards

  1. 2017: Penyanyi Favorit

Oz Radio Bandung FM Awards

  1. 2017: Lagu Ter-Friendly, Ozclusive Ter-Friendly

Piala Maya

  1. 2016: Video Klip Musik Terpilih
  2. 2017: Video Klip Musik Terpilih

Rolling Stone Indonesia Editor’s Choice Awards

  1. 2013: Rookie of the Year

Social Media Awards

  1. 2019: Penyanyi Pria

Telkomsel Awards

  1. 2021: Favorite Male Singer

Trivia

  1. Sejak kecil sudah suka mengoleksi kaset musik
  2. Semasa kuliah sempat tergabung dalam band bernama Sikuai
  3. Merupakan seorang Sarjana Arsitektur
  4. Tak punya background pendidikan musik
  5. Mendiang Chrisye menjadi inspirasi terbesar Tulus
  6. Mengisi waktu saat terjebak macet dengan menulis lagu
  7. Penggemar Tulus disebut sebagai Teman Tulus
  8. Dinobatkan Rolling Stone Indonesia sebagai Editor's Choice: Rookie of the Year tahun 2013
  9. Jadi musisi Indonesia pertama yang meraih 1 juta subscribers di Spotify
  10. Jadi Artis Indonesia Terpopuler di Spotify Wrapped sebanyak 4 kali, yakni pada 2016, 2017, 2019, dan 2022
  11. Didaulat sebagai Duta Besar 60 Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang
  12. Memulai kampanye "Teman Gajah" untuk menggalang dana pengadaan kalung pendeteksi lokasi/GPS bagi gajah binaan WWF Indonesia
  13. Masuk daftar 40 Under 40 versi majalah Fortune pada 2023
  14. Sempat minder karena tubuhnya yang berisi, Tulus memilih diet Cut Carbo
  15. Jadi pria pertama yang menjadi brand ambassador Wardah

Tulus Lirik Lagu