Demokrat Blak-Blakan Ngaku Gerah Dengan BPN Prabowo, Kenapa?
Nasional

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) menyebut bahwa Partai Demokrat sudah mengalami titik balik kesadaran politik dalam mendukung Prabowo-Sandiaga.

WowKeren - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin menyebut bahwa Partai Demokrat saat ini telah mengalami titik balik kesadaran politik dalam mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Direktur Kampanye TKN Benny Rhamdani mengatakan bahwa hal tersebut tidak terjadi begitu saja tanpa sebab.

"Itu bukti bahwa elite partai pendukung Prabowo mengalami titik balik kesadaran politik," kata Benny, Senin (20/5). "Yang awalnya dengan segenap militansi memberikan dukungan ke Prabowo, kemudian proses perjalanan dukungan kepada Prabowo ini kan mereka juga belajar dari fakta-fakta dan realitas di lapangan."

Pernyataan tersebut mendapat respons dari PD. Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean membenarkan jika PD sudah mulai gerah dengan Badan Pemenangan Nasional. Adapun salah satu sebabnya lantaran selama ini BPN kerap mengusung politik identitas. Padahal, sudah ada kesepakatan di awal bahwa Prabowo akan menjauhi politik identitas.

"Salah satu faktor yang membuat Demokrat gerah dengan BPN memang adalah salah satunya faktor terlalu kerasnya politik identitas di sana," kata Ferdinand, Senin (20/5). "SBY sejak lama mengingatkan, bahkan sudah sepakat dengan Prabowo, bahwa akan menjauhi politik identitas selama kampanye."


Ia menilai bahwa anjuran SBY kepada Prabowo untuk menjauhi politik identitas nampaknya tidak terealisasikan. Ferdinand kemudian terang-terangan menyinggung kampanye Prabowo di GBK beberapa waktu lalu. Alih-alih mengedepankan nuansa Parpol, kampanye tersebut justru didominasi oleh kelompok 212.

"Faktanya, kampanye Prabowo didominasi politik identitas," tegas Ferdinand. "Seperti kampanye di GBK, yang kehilangan nuansa partai dan didominasi oleh kelompok 212."

Meski demikian, Ferdinand enggan menyimpulkan bahwa nuansa politik identitas yang dimaksudnya menjurus ke ideologi khilafah. Yang jelas, nuansa politik identitas sangat terlihat di kubu Prabowo hingga membuat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melayangkan teguran.

"Tapi apakah itu pro-khilafah? Kami tidak mau menjustifikasi," lanjut Ferdinand. "Tapi memang politik identitas sangat tinggi, makanya keluar teguran SBY saat kampanye di GBK."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru