Polisi Sudah Kantongi Nama Anggota Ormas yang Bakar Mapolsek Tambelangan Sampang
Nasional

Sejumlah kendaraan bermotor yang diparkir di halaman Mapolsek juga terkena lemparan bom sehingga ikut terbakar. Budhi mengungkapkan, massa yang ikut dalam aksi bukan warga desa setempat, namun dari luar daerah Tambelangan.

WowKeren - Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Tambelangan Sampang, Jawa Timur dirusak dan dibakar oleh massa, Rabu (23/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Kepolisian Resor (Polres) Sampang menyebut pelaku terafiliasi dengan organisasi masyarakat (Ormas). Namun, saat ini masih dilakukan penyelidikan mendalam terkait pembakaran itu.

Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman mengatakan bahwa sebelum terjadi kebakaran, massa sempat melempari markas dengan baru. Mereka kemudian membakarnya menggunakan bom molotov.

"Ada bom molotov yang dilempar mengenai unit kendaraan sehingga merembet ke seluruh bangunan," kata Budhi di Sampang, Kamis (23/5) kemarin. "Massa yang membakar itu berasal dari ormas tertentu."

Sejumlah kendaraan bermotor yang diparkir di halaman Mapolsek juga terkena lemparan bom sehingga ikut terbakar. Budhi mengungkapkan, massa yang ikut dalam aksi bukan warga desa setempat, namun dari luar daerah Tambelangan.


"Motifnya kita dalami. Jadi tidak bisa disampaikan harus mencari fakta di lapangan. Termasuk apakah ada tersangka atau tidak kita dalami dulu," lanjut Budhi. "Tapi sudah ada catatan baik tersangka atau provokator."

Selain itu, Kepolisian Daerah Jawa Timur mengantongi identitas pelaku. "Untuk pelaku identitasnya, nama dan foto, sudah ada," kata Kapolda Jatim, Inspektur Jendral Luki Hermawan.

Luki mengatakan di tahap pemeriksaan awal pihaknya akan memanggil enam orang. Menurut Luki, pihaknya akan meminta bantuan kepada tokoh agama setempat untuk menyerahkan pelaku.

Pembakaran tersebut diduga lantaran berita bohong alias hoks yang menyebut seorang ulama ditangkap polisi. Isu tersebut beredar do Madura termasuk Pamekasan dan Sampang yang berujung demonstrasi oleh ratusan massa di Markas Kepolisian Resor setempat. Sebelum adanya kebakaran, tokoh agama setempat bernegosiasi dengan massa di Kota Sampang. Namun massa lain di Tambelangan tiba-tiba mendatangi Markas Polsek dan membakarnya.

Sementara itu, saat menyerang Mapolsek, sebagian massa berteriak dan mengancam akan meratakan Mapolsek dengan tanah. "Buat apa ada polisi kalau sudah tidak bersama rakyat. Polisi sudah tidak mengayomi, mereka bisanya melawan rakyat," kata seorang peserta aksi.

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait