Gandeng Blue Bird, Kemenhub Wajibkan Pejabat Pakai Mobil Listrik Mulai 2020
Nasional

Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani menilai bahwa ke depannya ketika harga mobil listrik sudah mulai terjangkau, akan ada banyak orang yang beralih.

WowKeren - Pemerintah kian getol untuk mendorong masyarakat menggunakan mobil listrik. Pemakaian kendaraan yang menggunakan energi listrik dianggap bisa menjadi solusi untuk menurunkan tingkat pencemaran lingkungan akibat polusi udara.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle). Menanggapi hal ini, Kementerian Perhubungan berniat menjadi lembaga pertama yang bisa menggunakan kendaraan listrik untuk seluruh kegiatan operasionalnya.

"Dari sisi pemerintah kami buat satu aturan terkait mobil listrik, turunan PP 55... Terkait dengan itu," kata Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani di Jakarta Pusat, Minggu (8/9). "Kemenhub akan menggunakan bus listrik dan motor listrik pada kegiatan-kegiatan operasional."

Yani mengatakan bahwa pihaknya akan mulai mengupayakan kendaraan listrik paling lambat tahun depan untuk pejabat Eselon 1 dan Eselon 2. "Eselon 1 dan 2 mungkin 150-an orang ... Tahun depan harus jadi," kata Yani.


Untuk bisa menyediakan mobil-mobil tersebut, Kemenhub tidak akan langsung membelinya namun akan menggunakan sistem sewa. Terkait biayanya, hal itu akan dibebankan pada biro perencanaan. Lebih jauh, Yani menyebut bahwa Kemenhub telah berbicara dengan pihak Blue Bird. Seperti diketahui, Blue Bird sendiri telah menyediakan kendaraan umum berbasis listrik di Jakarta.

"Kita baru bicara. (Presiden Direktur Blue Bird) Bu Noni Purnomo bisa sewakan kendaraan listrik ke eselon 1 dan 2, setahun bayar berapa?" jelas Yani. "Kalau sudah tahu sewa berapa pasti di biro perencanaan akan hitung karena ini bisa terpusat direncanakan biro perencanaan."

Yani optimis bahwa ke depannya nanti, masyarakat akan lebih banyak beralih ke mobil listrik. Tentu saja, jika harganya sudah menurun hingga bisa dijangkau oleh masyarakat.

"Saya kira itu alamiah. Orang pasti kalau kendaraan listrik sudah murah, enggak perlu bensin dan perawatan yang banyak, orang pasti akan beralih," tutur Yani. "Seperti revolusi industri dari mesin diesel... itu sama. Mau enggak mau orang pasti mengganti. Insentif pasti akan diberikan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait