Dalam program 'Mata Najwa' yang tayang pada Rabu (9/10) malam, Arteria dinilai bersikap tak sopan lantaran kerap memotong pernyataan dosen Pasca Sarjana UI, Emil Salim.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 10 Oktober 2019 - 12:02 WIB
WowKeren - Politisi PDIP Arteria Dahlan tengah ramai diperbincangkan usai muncul dalam program "Mata Najwa" edisi "Ragu-Ragu Perpu". Dalam program yang tayang pada Rabu (9/10) malam tersebut, Arteria dinilai bersikap tak sopan lantaran kerap memotong pernyataan ekonom Emil Salim.
Warganet juga ada yang membagikan video suasana ketika debat di Mata Najwa tersebut berakhir. Dalam video yang dibagikan akun Instagram @tlingoindonesia itu, tampak semua narasumber saling bersalaman. Namun, Arteria tampak beralih tanpa menyalami Emil.
Sikap Arteria ini rupanya membuat seorang warganet gemas dan menyunting profil sang politisi di laman Wikipedia. Tidak diketahui siapa yang menyunting, namun gelar Arteria ditambah dengan kata bacot alias banyak omong.
"Arteria Dahlan, S.T., S.H., M.H.B.A.C.O.T adalah seorang tukang bacot pengacara dan politisi yang gila hormat di Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," demikian hasil suntingan profil Arteria beberapa saat lalu. "Yak pokoknya buat keluarga beliau.. SABAR aja ya.. Gua yang bukan siapa-siapa aja malu apalagi kalian.. Sabar ya."
Selain itu, ada pula suntingan di bagian aktivitas Arteria. Profil Arteria ditulis sebagai "Tukang Pemotong Pembicaraan (A.K.A. Haram Kalah Debat)". Meski demikian, profil Arteria kini sudah normal kembali.
Menanggapi hal tersebut, Arteria memilih untuk tidak terlalu ambil pusing. Ia mengaku tahu siapa yang "bermain" dengannya, namun hal itu dinilai tidaklah penting.
"Enggak apa-apa, ini di iklim demokrasi ya, di iklim demokrasi kan orang boleh ngomong apa aja, berpendapatlah apa aja. Kan sekarang sudah kelihatan ya, kelihatannya gimana, siapa yang melakukan penzaliman, gitu lo," ujar Arteria pada Kamis (10/10). "Siapa yang main kan saya tahu buzzer-nya cuma orangnya cuma itu-itu doang kok dan siapa pihaknya saya juga tahu. Enggak penting, kita yang penting itu adalah rakyat kok."
Arteria mengaku bahwa dirinya hanya bekerja untuk rakyat dengan memberikan pendidikan politik yang benar. Meskipun cara tersebut dianggap tak populer, Arteria hanya ingin menyampaikan kebenaran.
"Saya mewakafkan diri saya untuk tidak populer, untuk tidak populer, tapi saya bekerja penuh dengan keyakinan yang saya yakini untuk melakukan pendidikan politik kepada rakyat. Ini bagian dari pendidikan politik," pungkas Arteria. "Memang tidak populer tapi saya harus menyatakan kebenaran."
(wk/Bert)
