Menteri Jonan Bicara Kemungkinan Jakarta Tenggelam: Air Laut Sudah Sampai Monas
Nasional

Menteri ESDM mengatakan bahwa penurunan permukaan tanah di Jakarta Utara bisa mencapai 12 cm setiap tahunnya. Hal itu salah satunya disebabkan oleh eksploitasi air tanah berlebihan.

WowKeren - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyoroti kondisi lingkungan di Jakarta. Salah satunya terkait potensi ibu kota yang bisa tenggelam suatu saat.

Kementerian ESDM melalui badan geologi telah melakukan kajian terhadap fenomena penurunan permukaan tanah. Kondisi permukaan tanah di Jakarta relatif menurun dibandingkan semula. Meski demikian, Menteri Ignasius Jonan menuturkan bahwa dalam kurun waktu empat tahun terakhir, permukaan tanah di Jakarta justru mengalami kenaikan.

"Itu dalam jangka waktu mungkin 50-100 tahun," kata Jonan di Jakarta, Selasa (15/9). "Tapi belakangan membaik. Dalam 4 tahun (sejak 2013-2018) permukaan air tanah sudah naik dari penurunan 40 meter jadi ke 35 meter."

Ia menuturkan bahwa penurunan tanah di ibu kota, khususnya Jakarta Utara, bisa mencapai 12 cm setiap tahunnya. Artinya, dalam 50 tahun ke depan potensi penurunan permukaan tanah bisa mencapai lebih dari 5 meter. Untuk itu, hal ini harus menjadi perhatian bersama.


"Coba kalau 10 cm per tahun saja, itu 10 tahun sudah 1 meter," ujar Jonan. "Kalau 50 tahun sudah 5 meter. Jadi ini persoalan yang menurut saya jadi persoalan bersama."

Jonan kemudian membeberkan kondisi wilayah pesisir di Jakarta Utara. Masuknya air laut membuat batas wilayah Jakarta Utara berkurang. Menurut catatan Badan Geologi intrusi air laut sudah mencapai wilayah Monas bagian utara. Jika hal ini dibiarkan maka bisa merusak ekologi lingkungan.

"Intrusi air lautnya sudah sampai Monas area utara," tutur Jonan. "Kalau dibiarkan terus intrusi air lautnya makin parah, ekologi lingkungannya makin banyak."

Intrusi air laut dapat terjadi ketika air tanah diambil secara berlebihan. Untuk itu, Jonan mengimbau agar masyarakat Jakarta memanfaatkan air PDAM yang sumbernya tidak dari air tanah. "Kalau perlu diekspansi, mengelola airnya dari sungai, waduk atau apa. Jadi tidak dari air tanah karena bebannya besar," imbuh Jonan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait