Virus Corona Diduga Berasal Dari Ular, Begini Kata Ahli Toksikologi
Nasional

Wabah virus corona atau novel coronavirus (nCoV) hingga saat ini masih ditelusuri asal usulnya. Beredar riset disebabkan oleh ular, begini penjelasan dari ahli toksikologi.

WowKeren - Wabah virus corona yang disebut-sebut sebagai penyebab pneumonia "misterius" telah menyebar tidak terkendali ke sejumlah negara. Virus misterius ini pada awalnya muncul di pasar ikan dan hewan yang terletak di Wuhan, Tiongkok dan terus merambah ke kota-kota lainnya.

Virus corona kemudian mulai menyebar ke sejumlah wilayah bahkan beberapa negara sejak 8 Desember 2019 silam. Akibatnya, Pemerintah Tiongkok kini telah menutup kota Wuhan demi mencegah penyebaran wabah ini semakin meluas.

Virus corona atau yang disebut novel coronavirus (nCoV) hingga saat ini masih terus ditelusuri asal usulnya. Munculnya wabah ini untuk kali pertama di pasar ikan membuat adanya dugaan sementara jika virus corona diduga ditularkan dari hewan ke manusia.

Dugaan tersebut berasal dari sebuah riset terbaru yang diterbitkan Journal of Medical pada 22 Januari 2020 lalu. Riset ini mengungkapkan secara hipotesis jika penyebaran virus corona kemungkinan berasal dari ular.

Riset tersebut dihasilkan setelah peneliti melakukan penelitian dengan mengurutkan genetik virus ini. Selanjutnya, peneliti melakukan perbandingan dengan urutan genetik dari 200 lebih jenis corona virus di seluruh dunia yang pernah menginfeksi sejumlah binatang seperti unta, kucing, dan kelelawar.

Hasilnya, jenis virus corona tersebut paling mendekati ular. Dalam studi juga disebutkan jika ada dua jenis ulah yang kerap dijumpai di tempat wabah tersebut pertama muncul. Ular tersebut adalah ular belang Taiwan dan kobra Tiongkok.


Seorang dokter spesialis pengobatan emergensi sekaligus ahli toksikologi Indonesia, Tri Maharani lantas menanggapi terkait riset tersebut. Menurutnya, virus corona tidak berasal dari ular.

Pasalnya, ia mengatakan jika kobra sama sekali tidak memakan kelelawar. "Saya rasa itu bukan dari ular. Karena krait dan kobra tidak makan kelelawar," kata Tri seperti dilansir dari Kumparan, Kamis (23/1).

Meski membantah, namun Tri menyatakan jika memang ada virus yang menimbulkan wabah pada ular yang bernama sunshine virus. Namun, ia menjelaskan jika sunshine virus bukan termasuk dalam golongan virus corona melainkan paramyxovirus.

Tri menyebutkan jika virus dari golongan paramyxovirus yang menyebabkan wabah penyakit pada ular tidak bersifat zoonosis. Artinya, penularannya hanya terjadi antara ular saja dan sama sekali tidak menyebar ke manusia.

"Survei yang paling mudah bisa dilakukan dengan menanyakan kasus-kasus awal apakah mereka makan ular dari pasar di Wuhan. Jadi riset tersebut, menurut saya, kurang mendalam," jelas Tri. " Risetnya kurang lengkap, dari evidence based dan data, serta kurang bagus surveinya. Dengan menyimpulkan bahwa pneumonia Wuhan berasal dari ular kobra dan krait, menurut saya terlalu dini."

Kini penyebaran coronavirus dikabarkan sudah sampai ke sejumlah negara lainnya. Diantaranya adalah Korea Selatan, Amerika Serikat, hingga Thailand dan Jepang.

(wk/riaw)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait