IDI Ungkap Kemenkes Bentuk Tim Audit Kematian Dokter Akibat COVID-19
Nasional

Per 26 September 2020, IDI mencatat sudah ada 123 dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19. Paling banyak berasal dari Jawa Timur dengan 30 kasus kematian, dan disusul DKI Jakarta dengan 16 kasus kematian.

WowKeren - Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini sedang membentuk tim audit kematian bagi para dokter yang gugur akibat pandemi corona. Per 26 September 2020, IDI mencatat sudah ada 123 dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19.

"Iya, baru dibentuk di Kemenkes (tim audit kematian)," ungkap Daeng dilansir Kompas.com pada Selasa (29/9). Daeng menjelaskan bahwa IDI berharap tim audit tersebut dapat bekerja dengan cepat.

Yang paling penting adalah mencari solusi tepat untuk melindungi para dokter dan tenaga medis lain di masa pandemi corona. "IDI berharap tim ini segera bekerja agar bisa cepat dicari solusi yang terbaik dan tepat untuk perlindungan petugas kesehatan," terang Daeng.

Lebih lanjut, Daeng mengungkapkan bahwa IDI selama ini terus berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 dan Kemenkes dalam upaya perlindungan tenaga kesehatan. Mulai dari menjaga ketersediaan alat pelindung diri (APD), pemeriksaan swab gratis bagi tenaga kesehatan, hingga pembentukan tim audit kematian tersebut.


"Pembentukan tim audit kematian akan melakukan evaluasi dan mencari akar masalah," tutur Daeng. "Serta mencari solusinya."

Selain itu, Daeng juga sempat merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang meminta IDI bertanggungjawab atas keselamatan para dokter yang terpapar COVID-19. Menurut Daeng, pernyataan Muhadjir tersebut adalah bentuk motivasi.

Motivasi agar IDI lebih bersemangat dalam mengadvokasi semua pihak untuk melindungi dokter di masa pandemi. Salah satu upaya yang dilakukan IDI untuk melindungi para dokter tersebut adalah pembentukan tim audit kematian. "Utamanya perlindungan dokter yang melaksanakan tugas pengabdiannya di lini terdepan pelayanan merawat saudara-saudara kita yang sakit karena COVID-19," pungkas Daeng.

Di sisi lain, 123 dokter yang menjadi korban jiwa pandemi corona itu tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Yang paling banyak berasal dari Jawa Timur dengan 30 kasus kematian, dan disusul DKI Jakarta dengan 16 kasus kematian.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru