Tubuh Manusia Ternyata Punya 'Pintu Masuk' Lain untuk Virus Corona, Seperti Apa?
Health

Peneliti dari Universitas Queensland Australia mengidentifikasi 'pintu masuk' untuk virus SARS-CoV-2 lain di sel tubuh manusia. Berikut penjelasan selengkapnya.

WowKeren - Peneliti terus menggali informasi terbaru soal virus Corona penyebab COVID-19. Dan salah satu fakta yang baru berhasil diungkap adalah perihal "pintu masuk" yang bertanggung jawab dalam menyebabkan infeksi virus Corona.

Sebagai informasi, sebelumnya peneliti mengonfirmasi bahwa virus SARS-CoV-2 menginfeksi sel manusia lewat reseptor ACE2. Protein yang terletak di bagian luar sel tubuh manusia ini merupakan tempat menempel spike protein, atau disebut pula protein duri virus Corona.

Namun peneliti dari Universitas Queensland Australia yang melakukan riset bersama rekan di Eropa menemukan reseptor lain yang "mengundang" virus Corona. Reseptor itu adalah Neuropilin.

"Kini kami mengetahui bahwa selain reseptor ACE2 yang sudah diketahui, protein duri itu mengikat reseptor kedua pada sel inang yang disebut Neuropilin," jelas Prof Brett Collins, salah satu peneliti dari Institut Biosains Molekuler UQ, dilansir dari Xinhua, Kamis (22/10). Para peneliti mengidentifikasi reseptor baru ini lewat kristalografi sinar-X.


Temuan ini sekaligus menjadi dasar pengembangan riset baru untuk mencari metode penyembuhan COVID-19. Sebab tubuh secara alami memproduksi antibodi yang bisa memblokir kinerja NRP1, gen yang bertugas membentuk reseptor Neuropilin, dan efektivitasnya sampai 40 persen mencegah infeksi virus Corona.

Namun di sisi lain, NRP1 juga ditemukan di berbagai sel manusia, termasuk otak. Dengan demikian, temuan ini juga menjelaskan mengapa virus Corona bisa menginfeksi sel-sel tubuh di luar sistem pernapasan manusia, termasuk sistem saraf.

"Penemuan bahwa NRP1 mengikat protein duri membuka pintu untuk penelitian mendalam tentang neurotropisme virus," jelas Prof Frederic Meunier, salah satu peneliti dari Institut Otak Queensland UQ. "Kemampuannya untuk menginfeksi jaringan saraf, serta jalan terapeutik baru."

Selain meneliti soal "jalan masuk" virus Corona ke dalam tubuh, riset terkait metode pengobatan COVID-19 juga terus dikembangkan. Termasuk di antaranya pengembangan vaksin dan obat.

Terkait dengan vaksin, hingga kini penelitian terus digelar, dengan beberapa kandidat sudah melaksanakan uji klinis fase III. Sayangnya ditemui sejumlah kendala, mulai dari uji klinis yang dihentikan karena relawan yang sakit, sampai adanya sukarelawan yang meninggal dunia di tengah proses uji.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru