Wafat di Usia 61, Masa Jabatan Eks Presiden Filipina Benigno Aquino Diwarnai Prestasi & Kontroversi
AFP
Dunia

Selama enam tahun masa jabatannya, Aquino dinilai berhasil membawa Filipina pada pertumbuhan ekonomi yang stabil. Namun, perjalanan pemerintahan Aquino bukan tanpa kontroversi.

WowKeren - Kabar duka tengah menyelimuti rakyat Filipina. Pada hari ini, Kamis (24/6) Mantan Presiden Filipina Benigno Aquino III meninggal karena sakit berkepanjangan.

Aquino adalah presiden ke-15 negara itu dari 2010 hingga 2016, hingga kemudian digantikan oleh presiden saat ini, Rodrigo Duterte. Juru bicara Duterte, Harry Roque, mengatakan negara itu "berterima kasih kepada mantan Presiden atas kontribusi dan jasanya kepada negara."

Selama pemerintahan Aquino, Filipina telah menghadapi Tiongkok dan mengajukan kasus ke Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag terkait sengketa maritim di Laut Tiongkok Selatan. Hingga pada akhirnya Filipina memenangkan kasus penting itu sebulan setelah Aquino berhenti menjabat sebagai presiden pada tahun 2016.

Selama enam tahun masa jabatannya, Aquino dinilai telah berhasil membawa Filipina pada pertumbuhan ekonomi yang stabil. Kendati demikian, perjalanan pemerintahan Aquino bukan tanpa diwarnai kontroversi.


Ia sempat menuai kritik ketika negara itu dilanda Topan Haiyan pada tahun 2013 lalu, yang menewaskan lebih dari 6.000 orang. Pemerintah dianggap lamban dan kritik menyebabkan negara-negara seperti Kanada ikut turun tangan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban topan. Bukan melalui pemerintah Filipina, namun organisasi non-pemerintah.

Namanya juga pernah tercemar usai kritik dan oposisi mempertanyakan pelepasan dana publik yang dialokasikan kembali kepada sekutunya di Kongres. Dia juga menyetujui operasi kontroversial pemerintah yang menewaskan 44 pasukan komando saat mengejar pemimpin bersenjata Malaysia yang dicari di pulau selatan Mindanao. Alhasil, insiden ini berbuntut pada gagalnya kesepakatan damai dengan pemberontak Muslim yang dipelopori Aquino selama masa jabatannya.

Sebelum terpilih sebagai presiden pada tahun 2010, Aquino pernah menjabat sebagai senator dari 2007 hingga 2010. Ia juga anggota Kongres dari provinsi Tarlac dari 1998 hingga 2007. Kematian ibunya pada akhir 2009 menyebabkan curahan dukungan yang melambungkan Aquino ke kursi kepresidenan dalam pemilihan 2010.

Usai masa jabatannya berakhir, presiden yang akrab dengan sapaan Noynoy tersebut tak begitu menonjolkan dirinya ketika sekutu Duterte melanjutkan kritik mereka terhadapnya. Dia bahkan menjadi sasaran serangan online oleh para pendukung Duterte.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait