Benarkah Corona Varian Delta Bisa Menular Saat Berpapasan? Ini Kata IDI
Pixabay/Masum Ali
Nasional

Prof Zubairi Djoerban dari IDI menjelaskan soal geger virus Corona varian Delta bisa menular dalam waktu yang sangat singkat, bahkan dianalogikan semudah ketika berpapasan.

WowKeren - Di antara semua varian virus Corona, tipe Delta tentu yang paling menyita perhatian. Pasalnya varian ini yang sekarang mendominasi kasus-kasus COVID-19 global, bahkan diklaim bisa menular dalam hitungan detik saat sedang berpapasan.

Pertanyaan ini pun ikut ditanggapi Prof Zubairi Djoerban dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). "Banyak pertanyaan kepada saya soal Varian Delta yang bisa menginfeksi hanya dengan berpapasan dalam hitungan detik. Apakah itu lelucon? Masa iya hanya beberapa detik berpapasan dengan orang lain bisa terinfeksi? Ini penjelasan saya," tulis Zubairi di Twitter-nya, Jumat (25/6).

Zubairi memang tak spesifik menyoroti "virus bisa menular saat berpapasan". Namun ia menegaskan kecepatan transmisi virus Corona varian Delta bukan isapan jempol.

" Itu adalah hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru. Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta," cuitnya, dikutip pada Sabtu (26/6).


"Hal itu yang menjadi konsern para ahli, apalagi kejadiannya tidak terjadi sekali saja di sana," imbuhnya. "Makanya pejabat kesehatan Australia mengingatkan bahwa penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik."

Tentu menjadi pertanyaan, bagaimana bisa virus ini menular hanya dalam hitungan detik dan kontak sekilas? Apakah ini membuktikan bahwa virus Corona varian Delta bisa menular lewat udara?

Ternyata, sebagaimana penjelasan Ahli Virologi Universitas Griffith Australia Lara Herrero yang dikutip Zubairi, virus mampu bertahan lebih dalam di udara. "Sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi," kata Zubairi.

Perihal penularan COVID-19 varian Delta lewat transmisi kontak sekilas ini pun, menurut Zubairi, sudah didukung oleh beberapa tokoh dunia sepeti Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan Ahli Epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding. Meski demikian, Zubairi mengungkap kabar positif di balik "teror" virus Corona vairan Delta.

"Dus, secara global, Varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini," pungkas Zubairi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru