Gempa 5,1 M Gunungkidul Yogyakarta Terkait Gunung Merapi? Begini Penjelasan BPPTKG
Wikimedia Commons
Nasional

Gempa bumi dengan magnitudo 5,1 terjadi di Gunungkidul, DI Yogyakarta pada Senin (28/6) pagi. Lantas adakah kaitan gempa bumi ini dengan aktivitas Gunung Merapi?

WowKeren - Gempa bumi dengan magnitudo 5,1 mengguncang Gunungkidul, DI Yogyakarta pada Senin (28/6) pagi. Meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan gempa bumi tak berpotensi menyebabkan tsunami, tetap saja banyak warga yang berhamburan panik apalagi karena guncangannya terasa hingga ke beberapa daerah lain.

Belakangan banyak yang mempertanyakan apakah bencana alam ini terkait dengan aktivitas Gunung Merapi. Pasalnya saat ini gunung berapi yang berbatasan di dua provinsi itu sedang berstatus siaga, bahkan sempat meluncurkan awan panas lagi akhir pekan kemarin.

Meski demikian, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menegaskan belum ada bukti ilmiah yang mengaitkan kedua fenomena alam tersebut. "Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang secara konsisten membuktikan gempa tektonik dapat mempengaruhi aktivitas vulkanik. Adapun aktivitas vulkanik Merapi sendiri saat ini masih cukup tinggi, ditandai dengan kejadian guguran lava dan awanpanas guguran," kata BPPTKG lewat Twitter-nya, Senin (28/6).

Namun BPPTKG juga mengiyakan perihal gempa bumi yang turut dirasakan di seluruh pos pengamatan Gunung Merapi. Beruntungnya, sampai setelah gempa tektonik berakhir, belum ada perubahan signifikan dalam aktivitas gunung tersebut.


"Gempa tektonik pagi ini dirasakan di seluruh pos-pos pengamatan Gunung Merapi," beber BPPTKG. "Pascakejadian gempa belum ada kejadian yang signifikan pada aktivitas Merapi."

Karena itulah, BPPTKG hanya mengimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu panik namun harus tetap waspada. Apalagi karena BMKG juga sudah memastikan gempa bumi tersebut tak berpotensi tsunami. "Gempa tidak berpotensi tsunami," ujar BMKG dalam cuitan resminya Senin pagi.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut bahwa magnitudo bencana alam yang terjadi di Gunungkidul itu sebenarnya cenderung kecil. Namun spektrum guncangannya memang cukup luas, yang kemungkinan akibat pusat gempa di lempeng (intrasab) dengan kedalaman menengah, serupa dengan gempa bumi yang terjadi di bagian selatan Malang pada 10 April dan 21 Mei 2021 kemarin.

"Melihat ground motion yang kuat padahal magnitudo relatif kecil dengan spektrum guncangan yang luas," papar Daryono. "Gempa selatan Yogyakarta mag 5,3 (sudah dimutakhirkan jadi 5,1 M) pagi ini tampaknya berpusat di dalam lempeng (intraslab) pada kedalaman menengah mirip dengan gempa selatan Malang."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait