Lockdown Diperpanjang, Malaysia Siapkan Bantuan Lebih Dari Rp 520 Triliun Untuk Warganya
AFP/Mohd Rasfan
Dunia

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan paket bantuan senilai RM 150 miliar atau setara Rp 523,63 triliun, termasuk bantuan tunai dan subsidi upah, untuk warga.

WowKeren - Malaysia diketahui memperpanjang kebijakan lockdown untuk memerangi pandemi virus corona (COVID-19). Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pun mengumumkan paket bantuan senilai RM 150 miliar atau setara Rp 523,63 triliun, termasuk bantuan tunai dan subsidi upah, untuk warga.

Sebagai informasi, kebijakan lockdown Malaysia sedianya akan berakhir pada Senin (28/6) kemarin. Namun pemerintah Malaysia menyatakan kebijakan lockdown akan tetap berlanjut hingga kasus COVID-19 harian negara mereka mencapai di bawah 4.000.

PM Muhyiddin menyatakan bahwa paket bantuan baru ini termasuk suntikan fiskal senilai RM 10 miliar dari pemerintah. "Yang bisa saya janjikan hari ini adalah, meski dalam ruang fiskal yang sempit, saya tidak akan berkompromi dalam upaya melindungi kesejahteraan rakyat dan melawan COVID-19," tutur PM Muhyiddin dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin.

Lebih lanjut, PM Muhyiddin memaparkan bahwa pemerintah mengalokasikan dana tambahan senilai RM 3,8 miliar untuk program subsidi upah, dan menggelar lebih banyak bantuan tunai, moratorium pinjaman, keringanan pajak, hibah, subsidi serta tindakan lainnya. Selain itu, Malaysia juga akan mengalokasikan dana tambahan senilai RM 1 miliar untuk meningkatkan program vaksinasi COVID-19.


Dana tersebut dapat meng-cover 130 persen jumlah penduduk Malaysia untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19. Program vaksinasi juga akan diperluas untuk kalangan muda yang berusia 12-18 tahun.

Menurut Muhyiddin, sekitar 15,5 persen populasi telah menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama per Minggu (27/6). Sedangkan enam persen populasi telah menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis kedua.

Sebelumnya, PM Muhyiddin Yassin telah mengenalkan rencana pemulihan COVID-19 yang terdiri dari empat fase. Fase pertama adalah lockdown saat kasus COVID-19 harian tinggi dan kapasitas sistem perawatan kesehatan penuh.

Saat ini Malaysia berada di bawah Fase Satu, yang rencananya akan beralih ke Fase Dua pada Juli jika kasus baru turun di bawah 4.000, tingkat vaksinasi mencapai 10 persen, dan penggunaan unit perawatan intensif turun ke tingkat "sedang". Kemudian Fase Tiga diperkirakan akan mulai akhir Agustus 2021 dengan syarat kasus COVID-19 harian turun di bawah 2.000 kasus, sistem perawatan kesehatan berada pada beban yang tidak berlebihan, dan setidaknya 40 persen dari populasi sudah diinokulasi dengan dosis vaksin kedua.

Sedangkan Fase Empat baru dapat dilakukan setelah angka COVID-19 harian turun di bawah angka 500 kasus. Lalu sistem perawatan kesehatan dan penggunaan tempat tidur ICU berada pada tingkat yang aman, dan setidaknya 60 persen dari populasi sudah divaksinasi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait