Kasus COVID-19 Jepang Meningkat Pasca Olimpiade, Dukungan Untuk PM Suga Kian Menurun
Dunia

Jepang mencatatkan 15.813 kasus COVID-19 baru pada Rabu (11/8), angka kasus harian tertinggi selama pandemi. 4.200 kasus di antaranya berasal dari Tokyo.

WowKeren - Olimpiade Tokyo 2020 telah selesai digelar, ditandai dengan upacara penutupan pada Minggu (8/8) lalu. Meski demikian, kasus COVID-19 di Jepang kini justru dilaporkan meningkat pasca Olimpiade.

Diketahui, Jepang mencatatkan 15.813 kasus COVID-19 baru pada Rabu (11/8), angka kasus harian tertinggi selama pandemi. 4.200 kasus di antaranya berasal dari Tokyo. Prefektur Osaka, Kanagawa, dan Saitama juga dilaporkan menjadi hotspot COVID-19.

Hal ini rupanya berpengaruh pada elektabilitas Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. Dalam survei yang digelar baru-baru ini, mayoritas warga Jepang mengaku tak ingin PM Suga terpilih kembali karena kasus COVID-19 meningkat setelah digelarnya Olimpiade Tokyo.

Survei yang diterbitkan surat kabar Yomiuri Shimbun pada Selasa (10/8) tersebut menunjukkan bahwa peringkat persetujuan Suga kini berada di angka 35 persen. Itu merupakan level terendah sejak Suga menduduki kursi PM Jepang tahun lalu.


Sekitar 66 persen responden survei Yomiuri Shimbun mengatakan bahwa mereka tidak ingin Suga tetap menjabat sebagai PM setelah masa jabatannya sebagai presiden Partai Demokrat Liberal berakhir pada 30 September mendatang.

Sementara itu, surat kabar Asahi Shimbun melaporkan bahwa popularitas Suga telah menurun karena program vaksinasi yang lambat dan kasus COVID-19 yang melonjak. Jajak pendapat Asahi Shimbun juga menunjukkan peringkat persetujuan kabinet Suga kini berada di angka 28 persen, lebih rendah dibanding survei Yomiuri Shimbun.

"Selama masa jabatan kedua Shinzo Abe sebagai perdana menteri dari 2012 hingga 2020, peringkat persetujuan terendah untuk kabinetnya adalah 29 persen yang tercatat pada Mei tahun lalu," demikian laporan Asahi Shimbun.

Dengan berakhirnya Olimpiade Tokyo, survei tersebut juga menunjukkan bahwa hanya ada 32 persen responden yang menilai acara digelar dengan cara yang "aman dan terjamin". Sedangkan 54 persen responden menilai sebaliknya.

Lebih dari separuh responden menilai Olimpiade Tokyo secara positif. Namun 61 persen menilai menggelar Olimpiade di masa keadaan darurat COVID-19 justru membuat publik melonggarkan pertahanan mereka terhadap virus.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait