India Siaga Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19 Imbas September-November Padat Festival
Dunia

Tsunami COVID-19 beberapa bulan lalu membuat India benar-benar mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus lantaran bulan September hingga November akan padat dengan festival keagamaan.

WowKeren - Lonjakan kasus dan kematian COVID-19 di India beberapa bulan lalu tak bisa dilepaskan dari penyelenggaraan festival keagamaan. Salah satunya ketika ratusan ribu warga berendam di Sungai Gangga dan menjadi cikal-bakal "tsunami" COVID-19.

Sebagai pengingat, kala itu India dibuat porak-poranda dan sistem kesehatannya hampir lumpuh karena lonjakan yang tidak terkendali. Krisis oksigen, harga obat melambung tinggi, hingga banyaknya pasien yang tidak bisa dirawat pun jenazah yang tak dikremasi menjadi pemberitaan internasional akibat tsunami COVID-19 yang terjadi.

Dan India kini mulai mengantisipasi krisis serupa. Sebab ternyata pada September hingga November merupakan musim festival yang berpotensi untuk meningkatkan kembali kasus COVID-19.

Media Reuters mendatangi Rumah Sakit Sir Ganga Ram, yang di tengah tsunami COVID-19 sempat hampir kolaps, pada Jumat (3/9) pekan lalu dan mendapati pasien terakhir sudah bersiap-siap pulang. Namun kosongnya RS tak membuat tenaga medis berdiam diri sebab mereka terus membenahi fasilitas kesehatan yang ada demi mengantisipasi tsunami serupa di masa depan.

Kini RS Sir Ganga Ram menambah kapasitas penyimpanan oksigen hingga 50 persen, menyediakan pipa satu kilometer untuk mengalirkan oksigen langsung ke ICU, dan memasang instalasi untuk memastikan pasokan oksigen tetap terjaga. "Di tengah kemungkinan kedaruratan akibat mutasi virus Corona, dengan tingkat penularan tinggi serta kebal imun, rumah sakit terus mempersiapkan untuk yang terburuk," jelas Direktur RS Sir Ganga Ram, Dr Satendra Katoch.


Namun ia menjelaskan pihaknya tidak bisa menambah kapasitas ranjang. Kendati demikian, India sendiri juga berbenah secara nasional, dengan menambah sejumlah besar ranjang rumah sakit serta mengimpor hingga 100 karier oksigen.

Pemerintah federal India juga menyetujui pembangunan hampir 1.600 instalasi penyedia oksigen di RS, semata demi mengantisipasi lonjakan pasien seperti gelombang dua kemarin. Kendati begitu, sejumlah pihak meyakini lonjakan kasus tak akan seburuk gelombang dua karena cakupan vaksinasi COVID-19 sudah lebih baik.

Setidaknya 57 persen warga dewasanya sudah menerima suntikan dosis pertama, sedangkan hampir dua pertiga populasi telah mendapat kekebalan COVID-19 secara ilmiah. Namun pakar tengah mewaspadai melonjaknya pasien anak-anak yang saat ini belum mendapat vaksinasi memadai.

"Jumlah orang yang dirawat seharusnya berkurang, karena banyak yang sudah terinfeksi atau divaksin," jelas Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India, Dr K Srinath Reddy, dikutip pada Selasa (7/9). "Bahkan walau ada reinfeksi atau lonjakan kasus, kemungkinan gejala klinisnya ringan dan bisa dirawat di rumah."

Di sisi lain, Negara Bagian Kerala saat ini sudah mencatatkan lonjakan kasus COVID-19 namun tingkat kematiannya diklaim lebih rendah. Disebutkan kebanyakan yang terinfeksi adalah mereka yang belum divaksin.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru