Kesal Vaksin Buatannya Tak Diakui, India Berlakukan Pembatasan COVID-19 ke WN Inggris
pixabay.com/Ilustrasi/PhotoMIX-Company
Dunia

India mewajibkan warga negara Inggris yang telah divaksin penuh yang tiba di negaranya untuk melakukan karantina selama 10 hari sebagai "pembalasan" atas sikap Inggris.

WowKeren - Seiring dengan menurunnya kasus COVID-19, sejumlah negara mulai melonggarkan pembatasan mereka secara bertahap, termasuk terhadap warga negara asing yang baru tiba. Meski demikian, tentu saja masing-masing negara memiliki kebijakan masing-masing untuk diterapkan.

Salah satunya terkait karantina. India mewajibkan warga negara Inggris yang telah divaksinasi penuh yang tiba di negaranya untuk melakukan karantina selama sepuluh hari. Langkah ini diambil sebagai "pembalasan" atas sikap Inggris yang enggan mengakui vaksin buatan negara tersebut.

Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla menyebut keputusan Inggris yang tidak mengakui vaksin AstraZeneca versi India, yang dikenal sebagai Covishield, sebagai keputusan yang diskriminatif. Untuk itu, ia telah memperingatkan tindakan timbal balik jika Inggris tidak segera mempertimbangkan keputusannya itu.


Mulai Senin, semua pendatang dari Inggris harus menunjukkan tes COVID-19 negatif yang diambil maksimal 72 jam sebelum keberangkatan, terlepas dari status vaksinasi mereka. Mereka juga harus menjalani tes kedua pada saat kedatangan dan tes ketiga delapan hari kemudian. Berbicara kepada The Associated Press, seorang pejabat kementerian luar mengatakan jika masa karantina wajib 10 hari juga akan diberlakukan.

Sementara itu, pada bulan lalu Inggris mengumumkan bahwa negaranya akan mengizinkan pelancong yang telah divaksinasi penuh untuk tidak melakukan karantina dan melakukan lebih sedikit tes. Namun, itu hanya berlaku untuk vaksin yang diakui di bawah program Amerika, Inggris, atau Eropa atau yang disahkan oleh badan kesehatan yang disetujui.

Sejumlah negara di Asia, Karibia, dan Timur Tengah masuk dalam daftar, tetapi India tidak dimasukkan. Sementara itu, sebagian besar orang India telah divaksinasi dengan suntikan AstraZeneca buatan India, yang telah diproduksi oleh Serum Institute of India. India juga melakukan vaksinasi ke warganya dengan menggunakan COVAXIN, vaksin yang diproduksi oleh perusahaan India yang tidak digunakan di Inggris.

Sementara itu, Inggris adalah salah satu negara yang berkinerja terburuk dalam program COVAX. Direktur program kesehatan global Chatham House di LondonRob Yates mengatakan kepada AP bahwa kebijakan Inggris "menunjukkan kurangnya solidaritas yang telah ditunjukkan oleh pemerintah dan politisi".

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait