Korea Utara Ancam PBB Jika Berani Langgar Kedaulatan Terkait Program Nuklir
pixabay.com/Ilustrasi/David_Peterson
Dunia

Korea Utara menuduh bahwa badan dunia itu telah menganut standar kesepakatan ganda lantaran tidak mempermasalahkan tes senjata serupa yang dilakukan AS dan sekutunya.

WowKeren - Beberapa waktu belakangan langkah Korea Utara yang melakukan uji coba senjata telah menuai sorotan dunia. Tak jarang pula program rudal negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut menuai kritik dari negara-negara lainnya.

Baru-baru ini, Korea Utara telah memperingatkan Dewan Keamanan PBB agar tidak mengkritik program rudal negara yang terisolasi itu. Peringatan itu datang dalam sebuah pernyataan hari Minggu (3/10) yang mencakup ancaman yang tidak ditentukan terhadap badan internasional tersebut.

Selama pertemuan darurat tertutup badan tinggi PBB yang digelar pada hari Jumat sebelumnya, Prancis mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan keprihatinan atas peluncuran rudal yang dilakukan oleh Korea Utara. Negara itu kemudian menyerukan untuk sepenuhnya menerapkan resolusi dewan yang melarang penembakan rudal balistik bagi Korea Utara.

Seakan tak terima dengan pernyataan itu, Korea Utara pun melalui pejabat senior Kementerian Luar Negeri-ny, Jo Chol Su, memperingatkan dewan PBB pada Minggu. Ia menegaskan bahwa PBB "lebih baik memikirkan konsekuensi apa yang akan terjadi di masa depan jika mencoba melanggar kedaulatan Korea Utara."


Tak hanya itu, Jo juga menuduh bahwa badan dunia itu telah menganut "standar kesepakatan ganda". Pasalnya di lain sisi, PBB tidak mempermasalahkan tes senjata serupa yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan sekutunya, menurut pernyataan yang diedarkan oleh media pemerintah.

Di bawah beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB, Korea Utara dilarang terlibat dalam kegiatan rudal balistik karena negara itu dianggap memasang senjata nuklir pada rudal balistiknya. Sedangkan Korea Utara, berpendapat program nuklirnya dimaksudkan untuk mengatasi ancaman militer AS.

Antisipasi ini datang meskipun AS mengatakan tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara. Sebagaimana diketahui, Korea Utara akhirnya melanjutkan uji coba rudal pada bulan September setelah hiatus selama enam bulan sebelumnya.

Negara itu meluncurkan rudal yang baru dikembangkan termasuk senjata berkemampuan nuklir. Aksi ini menempatkan Korea Selatan dan Jepang yang merupakan sekutu utama AS, dalam jarak serang negara itu.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait