Selama ini, angka kasus COVID-19 harian di Indonesia terus berada di angka ribuan. Adapun jumlah kumulatif kasus COVID-19 Indonesia hingga saat ini telah mencapai angka 4.220.206.
- Bertilia Puteri
- Senin, 04 Oktober 2021 - 17:57 WIB
WowKeren - Situasi pandemi virus corona (COVID-19) terus mengalami perbaikan dalam beberapa waktu terakhir. Kasus COVID-19 harian di Indonesia bahkan mencapai angka di bawah 1.000 untuk pertama kalinya sejak Juni 2020 lalu.
Pada Senin (4/10) hari ini, Satgas Penanganan COVID-19 hanya melaporkan 922 kasus positif baru. Padahal selama ini, angka kasus COVID-19 harian di Indonesia terus berada di angka ribuan. Adapun jumlah kumulatif kasus COVID-19 Indonesia hingga saat ini telah mencapai angka 4.220.206.
Sementara itu, kasus kesembuhan COVID-19 harian mencapai angka 2.656 pada hari ini. Dengan demikian, total sudah ada 4.046.891 pasien COVID-19 di Tanah Air yang dinyatakan sembuh.
Adapun kasus kematian COVID-19 harian juga telah mencapai angka di bawah 100 selama beberapa hari terakhir ini. Pada hari ini, Satgas COVID-19 melaporkan 88 kasus kematian baru. Sehingga total korban jiwa pandemi COVID-19 di Tanah Air kini mencapai 142.261.
Berdasarkan sebarannya, DKI Jakarta melaporkan kasus COVID-19 tertinggi pada hari ini dengan total 149 kasus positif. DKI Jakarta menjadi satu-satunya provinsi yang masih melaporkan kasus COVID-19 harian di atas 100.
Kemudian di peringkat dua ada Jawa Tengah yang melaporkan 86 kasus positif, disusul oleh Jawa Barat yang mencatat 74 kasus COVID-19. Setelah itu ada Jawa Timur dengan 62 kasus COVID-19, Bali dengan 52 kasus positif, dan DI Yogyakarta dengan 44 kasus COVID-19.
Di sisi lain, pakar memprediksi Indonesia akan menghadapi gelombang ketiga COVID-19 pada tahun 2022. Hal ini seperti disampaikan oleh Ahli Virologi dan Guru Besar Universitas Udayana, Prof Dr drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika, dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (30/9).
"Awal 2022 kita bisa mengatakan virus masih ada di sekitar kita, tapi dampak pandemi bisa kita minimalisir. Sekarang (saat itulah) gelombang ketiga pasti terjadi," kata Mahardika. Pernyataannya ini, jelas Mahardika, mengacu kepada lonjakan kasus di beberapa negara meski cakupan vaksinasinya sudah di atas 50 persen, misalnya saja Singapura.
(wk/Bert)