Cegah Mobilitas Saat Perayaan Maulid Nabi Hingga Libur Nataru Meningkat, Pemerintah Ingatkan Prokes
pexels.com/ Kaique Rocha
Nasional

Lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi disebut sering kali disebabkan oleh meningkatnya mobilitas masyarakat. Maka dari itu, pemerintah mengantisipasi meningkatnya mobilitas, khususnya saat libur panjang.

WowKeren - Pemerintah diketahui telah mengubah beberapa jadwal cuti atau tanggal merah lantaran mengikuti kondisi dan situasi COVID-19 di Indonesia. Salah satunya adalah menggeser perayaan Maulid Nabi yang semula pada tanggal 19, menjadi 20 Oktober 2021.

Mengingat tidak lama lagi perayaan Maulid Nabi akan diselenggarakan, maka Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta agar pemerintah daerah (pemda) mengawasi perayaan tersebut, khususnya penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. "(Pemda) bantu sosialisasi di daerah masing-masing, khusunya rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan," teran Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/10).

Selain itu, Wiku juga menyebut bahwa penerapan prokes secara ketat dan disiplin dapat menekan potensi penularan COVID-19 . Apabila penerapan prokes kendor, maka perbaikan dan tren penurunan kasus COVID-19 yang sudah terjadi belakangan ini, bisa saja kembali memburuk.

Maka dari itu, Wiku menekankan agar masyarakat bisa terus mempertahankan kondisi COVID-19 yang terkendali seperti sekarang ini. "Sudah sepatutnya kita mempertahankannya, tidak terlena, dan berhati-hati," imbuhnya.


Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono telah mewaspadai potensi peningkatan mobilitas masyarakat pada libur peringatan Maulid Nabi. Dante menuturkan bahwa di setiap ada kenaikan kasus, selalu disertai dengan peningkatan mobilitas masyarakat. Kondisi ini pun lantas perlu diantisipasi agar tidak kembali terjadi lonjakan.

Selain itu, Wiku juga mengantisipasi potensi lonjakan mobilitas, termasuk kegiatan wisata di periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Antisipasi ini juga dilakukan untuk pelaku perjalanan internasional yang akan melakukan kunjungan wisata ke Bali. Seperti yang diketahui, Bandara Ngurah Rai akan kembali dibuka mulai 14 Oktober mendatang.

Wiku mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah menyusun kebijakan antisipasi libur panjang dengan mengedepankan prinsip hati-hati. Dalam pembukaan pintu masuk internasional itu pun nantinya akan tetap memperhatikan pemenuhan syarat perjalanan dan mekanisme skrining setelah masuk Indonesia.

Sementara untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19, kata Wiku, pemerintah terus memantau perkembangan adanya varian asing. "Nantinya hasil pemantauan akan disampaikan secara transparan kepada masyarakat," tandas Wiku.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait