Penerbangan Internasional Dibuka, 20 Ribu Turis Asing Telah Pesan Kamar Hotel Bali Selama November
Pixabay/Ilustrasi
Nasional

Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan sudah ada 20 ribuan kamar hotel yang dipesan oleh turis asing selama bulan November mendatang, dan diprediksi masih akan terus bertambah.

WowKeren - Penerbangan internasional di Bandara I Ngurah Rai Bali telah resmi kembali dibuka mulai Kamis (14/10). Meski belum ada turis asing yang datang pada hari pertama kemarin, Gubernur Bali Wayan Koster pun optimis mereka tetap akan berlibur ke Pulau Dewata di masa pandemi COVID-19.

Koster lantas mengungkapkan sudah ada 20 ribuan kamar hotel yang dipesan oleh turis asing selama bulan November mendatang. Jumlah pesanan kamar hotel itu terhitung per Rabu (13/10).

"Dari laporan yang saya terima kemarin dari 19 negara (turis yang diizinkan masuk Bali ) memang sudah ada yang pesan hotel. Kalau ditotal itu bulan November itu yang pesan itu 20 ribuan per hari kemarin," ungkap Koster dalam jumpa pers pada Kamis.

Sekitar 20 ribu turis asing tersebut berasal dari 11 negara. Yakni Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, Prancis, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia. Pemerintah Indonesia sendiri baru mengizinkan turis asing dari 19 negara untuk masuk ke Bali.


Lebih lanjut, Koster memprediksi bahwa kunjungan turis asing ke Bali akan terus bertambah. "Dalam hari-hari ke depan saya kira akan terjadi peningkatan pemesanan dari berbagai negara," paparnya.

Di sisi lain, epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, telah mengungkap tiga unsur yang harus diperhatikan agar kegiatan berwisata tetap aman dilakukan meski pandemi COVID-19. Unsur pertama adalah pemerintah harus menentukan kriteria aman dan tidaknya suatu tujuan wisata, di mana mencakup asal pelaku perjalanan dan kriteria tujuan perjalanan atau wisata yang dilakukan.

Lalu yang kedua adalah pelaku wisata harus dalam kondisi negatif COVID-19 serta telah melakukan vaksinasi. Hal ini juga harus bisa dibuktikan lewat dokumen yang sah, semata demi menghindari risiko penularan COVID-19 yang sebenarnya masih cukup tinggi di Indonesia.

Sedangkan saran terakhir, menurut Dicky, adalah pelaku wisata memilih lokasi yang berada di luar ruangan alias outdoor. Jauh lebih baik lagi apabila destinasi wisata tersebut menerapkan protokol kesehatan yang sudah teruji aman dan efektif, yang tentu sebelum dibuka harus sudah dipastikan oleh pemerintah dan pengelola.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru