Pemprov DKI Jakarta bersikeras mengadakan toa peringatan banjir senilai Rp 4 miliar lebih. Kekinian Anies Baswedan malah mengkriitk habis-habisan pengadaan toa itu.
DKI Jakarta tidak hanya sedang terkena wabah virus corona (COVID-19) saja. Ibu kota Indonesia ini juga tengah dihantam dengan bencana banjir di sebagian wilayahnya.
Bandung dan daerah Jakarta Timur terendam kembali terendam air pada Kamis (26/3) hingga Jumat (27/3) dini hari. Banjir tersebut disebabkan intensitas hujan yang tinggi hingga membuat sungai meluap.
Anggota Tim Advokasi Banjir Jakarta 2020, Azas Tigor Nainggolan menyebut bahwa gugatan banjir tersebut diterima karena telah memenuhi persyaratan salah satunya jumlah korban secara massal.
Pengamat Politik asal Universitas Paramadina Hendri Satrio lantas menilai bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebaiknya melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.
Banjir kembali menerjang DKI Jakarta dan daerah sekitarnya. Menanggapi situasi genting tersebut, rupanya Sekda DKI Jakarta, Saefullah, sempat memberi pernyataan yang dinilai kurang tepat.
Pengerukan sungai menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir kemungkinan banjir kembali mengepung Ibu Kota dan sekitarnya. Namun ternyata ada beberapa sungai yang sudah absen dikeruk selama 2 tahun terakhir.
Ridwan mangkir dari rapat koordinasi penanganan banjir Jabodetabek dengan Komisi V DPR RI karena menjadi pembicara di Australia. Namun Ridwan rupanya sempat 'bersenang-senang' di sana.
Sebelumnya, sebuah spanduk yang berisi kritikan terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan sempat terpasang di Jakarta Pusat. Spanduk tersebut meminta agar Anies mundur karena Jakarta masih banjir.
Penasihat Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta, Misan Samsuri, menyebut Anies Baswedan perlu segera mencari pengganti Subejo yang benar-benar memiliki energi dan minat untuk menangani masalah banjir.
Komisi V DPR RI harus menelan kekecewaan mereka lantaran 3 gubernur daerah terdampak banjir Jabodetabek justru tidak ada yang hadir dalam rapat kemarin (26/2).
DKI Jakarta dan sejumlah wilayah sekitarnya masih terendam banjir pasca guyuran hujan deras beberapa hari terakhir. Di tengah masalah itu, Kepala BPBD DKI Jakarta justru mengundurkan diri.
Persoalan banjir yang kembali melanda DKI Jakarta membuat para warganya lebih 'vokal' dalam menyampaikan kritikan kepada Gubernur Anies Baswedan dengan menggunakan spanduk. Menanggapi hal itu, Sekda DKI Saefullah pun buka suara.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengupayakan penanganan banjir, tak hanya di Jakarta namun juga di sejumlah wilayah RI.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, maupun Gubernur Banten Wahidin Halim absen dalam agenda rapat soal banjir bersama Komisi V DPR RI pada Rabu (26/2) hari ini.
Gubernur dari 3 wilayah terdampak banjir, yakni Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Wahidin Halim, kompak tidak hadir dalam rapat koordinasi penanganan banjir hari ini (26/2).
Jakarta dan sejumlah wilayah di sekitarnya kembali terendam air dalam volume besar menyusul tingginya curah hujan yang ada. Ribuan warga pun terkena dampak dari bencana ini.
Ketidakhadiran kedua pemimpin daerah tersebut amat disesalkan oleh Komisi V DPR. Pasalnya, rapat tersebut amat penting untuk membahas penanganan banjir di daerah mereka.
Celine Evangelista menceritakan bahwa banjir sudah melanda wilayah kediamannya sebanyak lima kali dalam sebulan. Kendati demikian Celine menuliskan rasa kesalnya.
Tya Ariestya rupanya memiliki cara unik sendiri untuk menghibur para warga korban banjir di Jakarta. Aksi Tya yang tak biasa tersebut lantas menuai banyak pujian dari netizen.