Sebuah laptop dengan sejumlah file mencurigakan berhasil diamankan polisi kala meringkus terduga teroris pada Sabtu (23/11) kemarin. Belakangan terungkap laptop itu menyimpan bank data teroris.
Polisi telah menangkap dan menetapkan sejumlah pelaku jaringan teror yang terlibat dalam peristiwa bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11). Para pelaku tersebut diketahui kerap mengunjungi napi teroris di Lapas Tanjung Gusta Medan.
Jenazah pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan sempat ditolak oleh sejumlah warga. Namun, ia akhirnya berhasil dimakamkan di dekat rumah keluarganya pada malam hari
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan sebanyak 23 orang terduga teroris di Sumut dan Aceh. Termasuk guru ngaji pelaku bom bunuh diri Medan yang berinisial SA .
Polisi terus melakukan penyisiran untuk mengusut tuntas peledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan pada Rabu (13/11) pekan lalu. Yang terbaru, sebanyak 3 tersangka kembali diringkus aparat berwajib.
Densus 88 mengklaim menangkap ke-46 tersangka itu dari berbagai wilayah Indonesia, namun sebagian besar di antaranya anggota JAD Aceh dan Sumatera Utara. Salah seorang di antaranya adalah pimpinan JAD setempat.
Penolakan pemakaman pelaku bom bunuh diri tersebut disampaikan oleh tokoh agama Kota Medan, Ustaz M Sofyan. Ia mengklaim bahwa penolakan tersebut mewakili suara masyarakat Medan.
Baku tembak antara polisi dan terduga teroris terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara pada hari ini (16/11). Baku tembak ini merupakan kelanjutan dari kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11) pagi.
RS (52) harus menelan pil pahit karena ketiga putranya menjadi terduga teroris usai polisi mendalami kasus peledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan pada Rabu (13/11) lalu.
Kepolisian Daerah Sumatra Utara (Polda Sumut) menyatakan jika kemungkinan pelaku insiden bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan berpotensi akan bertambah.
Ketika memeriksa keluarga dan tetangga tersangka bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Polisi menemukan beberapa barang bukti yang dinilai mencurigakan ini.
Polisi yang turut menjadi korban dalam insiden bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11) lalu akan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa.
Kepolisian Daerah Sumatra Utara (Polda Sumut) akan mulai memasang alat pendeteksi bom di pintu masuk guna mencegah kembali terjadinya insiden di Polrestabes Medan.
Berbagai pernyataan dituai terkait ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumut pada Rabu (13/11). Belakangan sosok eks Menko Polhukam Wiranto dan pimpinan ISIS ikut disebut dalam kejadian ini.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, khawatir bahwa aktor di balik teror tersebut justru negara, sama seperti yang ia temui di zaman Orde Baru dahulu.
Pihak kepolisian telah mengamankan mertua dan juga istri pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan tersebut pada Rabu (13/11). Baik mertua dan istri pelaku diperiksa intensif terkait teror bom bunuh diri ini.
Wakil Kapolda Sumatera Utara, Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto, mengaku telah membesuk keenam korban bom bunuh diri tersebut di rumah sakit Bhayangkara Medan.
Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan membuat driver ojol merasa khawatir. Mereka takut dengan adanya peristiwa ini membuat order dan penghasilan mereka menurun.
Seorang pria berinisial RMN meledakkan bom bunuh diri di Polrestabes Medan pada Rabu (13/11) pagi. Insiden yang menewaskan 1 orang serta melukai 6 lainnya itu terus diusut oleh kepolisian.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa pelaku berinisial RMN yang berusia 24 tahun merupakan seorang pelajar atau mahasiswa.