Usai Amerika Serikat, Kini Rusia Dituduh Retas Pilpres Perancis
Dunia

Ini tujuan upaya peretasan yang diduga dilakukan oleh pihak Rusia terhadap tim Emmanuel Macron.

WowKeren - Isu peretasan yang dilakukan oleh Rusia kembali merebak. Baru-baru ini, upaya peretasan kabarnya menimpa kandidat calon Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Sebuah perusahaan keamanan siber memperingatkan jika upaya peretasan tersebut sama dengan yang bertanggung jawab untuk meretas Partai Demokrat pada Pilpres Amerika Serikat tahun lalu. Diduga kuat mereka ingin membuat Macron kalah dari pesaingnya Marine Le Pen.

Perusahaan pengamanan siber, Tren Micro menemukan adanya grup yang dipercaya dari pihak Rusia berusaha untuk mengirimkan email ke tim kampanye Macron. Hal ini dilakukan demi memancing mereka untuk membuka link palsu dan mengetahui passwordnya.

Tujuan dari upaya itu kabarnya untuk membuka email dari tim kampanye Macron. Berbeda dengan yang dialami Hillary Clinton, kali ini mereka tidak berhasil membuka satu email pun.


Sementara itu, selain pada Macron upaya peretasan Rusia juga menimpa Kementerian Pertahanan Denmark. Menteri luar negeri Denmark, Claus Hjort Frederiksen mengatakan jika ada upaya dari Rusia untuk meretas data pribadi pihaknya.

Target mereka antara lain adalah surel para staf kementerian pertahanan Denmark sejak periode 2015-2016. Meski tak menyebutkan Rusia secara langsung, pihak Denmark mengatakan Moskow berada di balik upaya ini.

Rusia sendiri beberapa kali sempat dituding melakukan peretasan untuk mempengaruhi pemilu di sejumlah negara. Di antaranya ada AS, Inggris dan Perancis. Namun Rusia sendiri telah membantah semua tuduhan tersebut.

(wk/)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru