"Terperangkap Dalam Duka", sebuah lagu yang dibawakan oleh Anie Carera, mengisahkan tentang pergulatan hati yang menyesakkan akibat perpisahan. Alunan suara takbir dan petasan yang bergema seakan menjadi simbol kebahagiaan yang ironis, memaksa protagonis untuk larut dalam lamunan tentang masa lalu. Senyuman manis yang pernah menghiasi wajah yang dicintainya kini berubah menjadi sebuah kilas balik pahit, sarat dengan dendam dan rasa sakit. Perpisahan yang terjadi antara keduanya digambarkan sebagai sebuah tragedi yang diwarnai oleh air mata dan penyesalan.
Terperangkap Dalam Duka Lyrics
Anie Carera
Alunan suara takbir berkumandang
Seiring petasan menggema bersahutan
Memaksa diriku hanyut dalam hayal
Terbias senyummu di akhir perjumpaan
Senyuman yang manis namun penuh dendam
Ketika kau tahu diriku ditunangkan
Kecupan terakhir penuh rasa haru
Serasa kemarin kau masih di sampingku
Mengapakah perpisahan terjadi antara kita
Berakhir dengan deraian air mata
Tak kuasa 'ku melawan kehendak ayah dan bunda
Akhirnya 'ku terperangkap dalam duka
Ku paksakan tuk bertahan
Walau berat beban yang aku rasakan
Air mataku berlinang
Dikala rinduku padamu 'kan datang
Tiada pernah 'ku miliki rasa cinta serta rindu
Selain cinta dan rinduku padamu
Datanglah kasih sejenak walau di dalam tidurku
Cukuplah sebagai pengobat rinduku
Seiring petasan menggema bersahutan
Memaksa diriku hanyut dalam hayal
Terbias senyummu di akhir perjumpaan
Senyuman yang manis namun penuh dendam
Ketika kau tahu diriku ditunangkan
Kecupan terakhir penuh rasa haru
Serasa kemarin kau masih di sampingku
Mengapakah perpisahan terjadi antara kita
Berakhir dengan deraian air mata
Tak kuasa 'ku melawan kehendak ayah dan bunda
Akhirnya 'ku terperangkap dalam duka
Ku paksakan tuk bertahan
Walau berat beban yang aku rasakan
Air mataku berlinang
Dikala rinduku padamu 'kan datang
Tiada pernah 'ku miliki rasa cinta serta rindu
Selain cinta dan rinduku padamu
Datanglah kasih sejenak walau di dalam tidurku
Cukuplah sebagai pengobat rinduku