Lagu berjudul "Terminal" yang dibawakan oleh Franky Sahilatua mengisahkan tentang kehidupan di sebuah terminal bus yang semrawut. Hangatnya matahari membakar kaki para pejalan kaki yang kesal. Kondektur genit menggoda penumpang, sementara irama melayu terdengar dari sebuah warung dekat WC umum, mengiringi deru mesin bus dan tangisan masa lalu. Pengemis meratap bak meriam perang, dan pedagang sibuk menjajakan barang. Di tengah hiruk pikuk itu, seorang bocah kurus tanpa baju mencari mangsa dengan mata tajam. Lagu ini mengajak pendengar untuk melihat realitas kehidupan di terminal, di mana duka dan suka berdampingan, dan mempertanyakan apakah keduanya memiliki perbedaan yang berarti.
Terminal Lyrics
Franky Sahilatua
Hangatnya matahari
Membakar tapak kaki
Siang itu disebuah terminal
Yang tak rapi
Wajah pejalan kaki
Kusut mengutuk hari
Jari jari kekar kondektur
Genit goda daki
Dari sebelah warung
Sebuah WC umum
Irama melayu terdengar
Akrab mengalun
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Bocah kurus tak berbaju
Yang tak kenal bapaknya
Tajam matamu
Liar mencari mangsa
Ramai para pedagang
Datang tawarkan barang
Ratap pengemis
Bak meriam dalam perang
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Aku datangi kamu lewat lagu
(Kudatangi lewat lagu)
Kudatangi kamu
Langitku masih biru
Nyanyian duka nyanyian suka
Tarian duka tarian suka
Apakah ada bedanya?
Membakar tapak kaki
Siang itu disebuah terminal
Yang tak rapi
Wajah pejalan kaki
Kusut mengutuk hari
Jari jari kekar kondektur
Genit goda daki
Dari sebelah warung
Sebuah WC umum
Irama melayu terdengar
Akrab mengalun
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Bocah kurus tak berbaju
Yang tak kenal bapaknya
Tajam matamu
Liar mencari mangsa
Ramai para pedagang
Datang tawarkan barang
Ratap pengemis
Bak meriam dalam perang
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Iringi deru mesin mesin
Iringi tangis yang kemarin
Aku datangi kamu lewat lagu
(Kudatangi lewat lagu)
Kudatangi kamu
Langitku masih biru
Nyanyian duka nyanyian suka
Tarian duka tarian suka
Apakah ada bedanya?