Rhoma Irama Profile
Rhoma Irama Profile Photo

Rhoma Irama

Profesi
Penyanyi, aktor, penulis lagu
Nama Asli
Raden Oma Irama
Tgl Lahir
Dec 11, 1946
Lahir di
Tasikmalaya, Indonesia
Profesi
Penyanyi, aktor, penulis lagu
Populer
Merilis lagu "Begadang" (1973)
Tempat Lahir
Tasikmalaya, Indonesia
Kewarganegaraan
Indonesia
Ayah
Raden Irama Burdah Anggawirya
Ibu
R.H. Tuti Juariah
Suami/Istri
Veronica (1972 - 1985), Ricca Rachim (sejak 1984), Marwah Ali, Angel Lelga (aktris, 06-Mar-03 - 06-Mar-03), Gita Andini Saputri
Anak-anak
Debbie Veramasari (perempuan), Fikri Zulfikar (laki-laki), Romy Syahrial (laki-laki), Ridho Rhoma (penyanyi, laki-laki, L. 14-Jan-1989), Adam Givari (dalang, laki-laki, L. 13-Sep-99), Cantik (perempuan)

Raden Haji Oma Irama atau yang lebih dikenal sebagai Rhoma Irama lahir di Tasikmalaya pada 11 Desember 1946. Ia merupakan putra kedua dari pasangan Raden Burdah Anggawirjaya dan Tuty Djuariah.

Bakat musik Rhoma sudah terlihat sejak kecil. Ia sering mendengarkan lagu Timur Tengah dan sudah bisa membawakan lagu Barat dan India saat baru duduk di bangku kelas 2 SD. Selain itu, Rhoma juga tidak pernah takut untuk maju ke depan dan menunjukkan bakat di hadapan teman-temannya.

Rhoma kemudian memulai karier musiknya dengan membentuk band Gayhand pada 1963. Setelah itu, ia bergabung dengan Orkes Melayu (OM) Candra Leka, El Sitara, hingga Purnama. Lewat OM Purnama, Rhoma berduet dengan Elvy Sukaesih dalam album "Pasar Minggu".

Selain dunia musik, Rhoma juga eksis sebagai bintang film. Ia pertama kali menjadi pemeran pembantu di film "Madju Tak Gentar" dan "Langkah-Langkah di Persimpangan" pada 1965. Setelah itu, ia menjadi penulis sekaligus pemeran utama di berbagai judul film. Di antaranya "Begadang", "Raja Dangdut", "Melodi Cinta Rhoma Irama", hingga "Satria Bergitar".

Kembali ke dunia musik, Rhoma mendirikan Soneta Group pada 1970. Lewat grup tersebut, Rhoma memadukan musik pop, rock, melayu, dan dangdut. Soneta Group juga mengusung semboyang Voice of Moslem sejak 1973. Album pertama Soneta Group yang berjudul "Soneta Volume 1 – Begadang" dirilis pada 1973.

Elvy yang selama ini menjadi penyanyi pendamping Rhoma lantas hengkang dari Soneta Group pada 1975 dan digantikan oleh Rita Sugiarto. Selain itu, tiga anggota lain juga mendadak hengkang dari Soneta Group. Meski mengalami pergantian anggota, Soneta Group tetap eksis dan populer di dunia musik Indonesia.

Pada 1984, Rhoma dan Soneta Group mendirikan perusahaan rekaman bernama Soneta Records. Sempat rehat panjang selama enam tahun, Rhoma dan Soneta kemudian kembali dengan sejumlah album hits. Di antaranya ‘Soneta Volume 14 – Judi’ hingga ‘Soneta Volume 15 - Gali Lobang Tutup Lobang’.

Mereka terus melebarkan sayap dan bahkan kerap tampil di luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, hingga Brunei Darussalam. Rhoma dan Soneta bahkan sempat ditawari untuk tur bersama grup legendaris The Rolling Stones di tahun 80-an. Kala itu, manajer Rolling Stones mendatangi langsung Sang Raja Dangdut sembari membawa proposal.

"Dia (manajer Rolling Stones) bilang 'Kita mau mengadakan Giant Road Tour antara Soneta sama Rolling Stones, Rhoma-Mick Jagger'. Tahunnya saya lupa antara tahun 82 atau 83-an," beber Rhoma di program "Tonight Show".

Rhoma awalnya sudah menyambut baik tawaran tersebut. Hanya saja hal itu tak terealisasi karena adanya persoalan izin dari pemerintah Indonesia kala itu. "Cuma prosesnya harus G to G, goverment to government. Saat itu saya sedang di-lockdown. Jadi akhirnya itu tidak terjadi dan batal," ungkapnya.

Diketahui, musik Soneta sempat dicekal pemerintah Orde Baru (Orba) pada 1977 hingga 1988. Hal itu terjadi setelah Rhoma menolak bergabung dengan Partai Golkar pada 1977. Rhoma kala itu tetap setia menjadi juru kampanye bagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kehadiran Rhoma sebagai jurkam memang efektif mendulang suara bagi PPP.

Usai dicekal selama 11 tahun, Rhoma akhirnya tampil kembali di TVRI dalam acara "Kamera Ria". Di acara itu, Rhoma membawakan lagu "Judi" untuk pertama kalinya. Ia pun berhasil kembali ke atas panggung untuk bermusik dan berdakwah.

Pengalaman dicekal selama lebih dari satu dekade itu ternyata tidak membuat Rhoma gentar masuk ke dunia politik. Rhoma terpilih sebagai anggota MPR mewakili golongan seniman artis dari 1992 hingga 1997. Setelah itu, ia sempat maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) Partai Golkar di Pemilu 1997. Namun keterlibatannya di dunia politik mulai redup usai pemerintah Orba digulingkan gerakan reformasi pada 1998.

Lama tak terlibat politik, Rhoma kembali bergabung dengan PPP pada 2008. Rhoma kemudian menyatakan siap maju sebagai calon Presiden (Capres) di Pemilu 2014. Namun elite PPP kala itu memberikan respons dingin karena partai belum membicarakan sosok Capres yang akan diusung.

Melihat hal tersebut, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) langsung menggadang-gadang Rhoma sebagai Capres-nya. Rhoma pun sukses menggaet massa dan membuat perolehan suara PKB naik dibanding Pemilu 2009. Meski demikian, PKB akhirnya memutuskan untuk mengusung paslon Joko Widodo-Jusuf Kalla di Pilpres 2014. Rhoma yang kecewa lantas mengalihkan dukungannya pada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Menjelang Pemilu 2024, Rhoma kembali didekati oleh sejumlah partai politik. Pada 2022, Rhoma diklaim kembali ke Golkar. Namun tak lama, giliran PPP yang mengklaim Rhoma masih mencintai mereka. Menurut Muhammad Mardiono, jiwa dan hati Rhoma tetap bersama PPP.

Dari sisi kehidupan pribadi, Rhoma sudah beberapa kali membina rumah tangga. Istri pertama Rhoma adalah wanita bernama Titiek yang berasal dari kalangan non-selebriti. Sayangnya, pernikahan mereka hanya bertahan selama sembilan bulan dan berakhir tanpa dikaruniai anak.

Setelah itu, Rhoma menikahi pemain keyboard bernama Veronica Agustina. Dari pernikahannya dengan Veronica, Rhoma dikaruniai tiga orang anak. Sayangnya, mereka memutuskan bercerai pada 1985. Setahun sebelum berpisah dari Veronica, Rhoma dikabarkan sudah diam-diam menikahi Ricca Rachim. Meski tidak dikaruniai anak, Ricca tetap setia mendampingi Rhoma hingga kini.

Rhoma juga diketahui sempat mempersunting Marwah Ali. Meski pernikahan mereka baru diketahui publik pada 1991, putra mereka yang bernama Ridho Rhoma sudah lahir pada 1989. Rhoma juga dikaruniai seorang putri bernama Nazila dari pernikahannya dengan Marwah.

Pada 2002, Rhoma kembali disorot karena pernikahannya dengan Ayu Soraya. Meski demikian, keduanya diisukan sudah menikah siri sejak 1996 dan dikaruniai seorang anak bernama Noval. Selain itu, Rhoma juga dikabarkan sempat menikah siri dengan Gita Andini Saputri pada 1999 dan dikaruniai seorang putra bernama Adam.

Setelah itu, Rhoma juga dikabarkan menikah siri dengan Angel Lelga pada 2003. Meski kini sudah berpisah, Rhoma dan Angel disebut masih menjalin komunikasi dengan baik.

Puluhan tahun berkarier di dunia hiburan Tanah Air, Rhoma tak lepas dari yang namanya konflik dan kontroversi. Pada 2003, Rhoma sempat menghebohkan publik karena blak-blakan mengkritik penyanyi dangdut Inul Daratista. Menurut Rhoma, goyang ngebor yang dipopulerkan Inul telah merusak moral bangsa dan merusak citra dangdut yang selama ini ia bangun. Rhoma bersama Paguyuban Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) bahkan sempat mengimbau stasiun televisi untuk memboikot Inul.

Inul kemudian mencoba bertemu langsung dengan Rhoma. Dalam pertemuan tersebut, Rhoma menceramahi Inul habis-habisan. Inul keluar bersama Rhoma dengan mata bengkak seperti habis menangis. Di hadapan para awak media, Inul juga mencium tangan Rhoma sebagai wujud perdamaian.

Selain konflik dengan Inul, Rhoma juga sempat digerebek dan tertangkap basah berduaan dengan Angel Lelga di apartemen pada 2003. Penggerebekan tersebut turut ditayangkan oleh media infotainment. Dari situ, isu kedekatan dan pernikahan siri Rhoma dengan Angel Lelga mencuat.

Tak hanya itu, Rhoma juga sempat menuai kontroversi di dunia politik. Di masa Pilgub DKI Jakarta 2012, Rhoma sempat berceramah di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, dan mengajak jemaah untuk memilih pemimpin yang seagama.

Pernyataan Rhoma itu dinilai sebagai pelanggaran berbau SARA di masa Pilgub DKI 2012. Kala itu, pasangan Jokowi-Ahok merasa diserang karena Ahok beragama non-muslim. Namun Rhoma sendiri tidak merasa bersalah karena mengaku memiliki kewajiban sebagai dai untuk menyampaikan ceramah tersebut. Ia juga membantah telah berkampanye untuk kubu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

Baru-baru ini, Rhoma juga sempat viral usai diduga kena tegur kru Deep Purple. Peristiwa itu terjadi ketika Rhoma dan Soneta tampil di konser Deep Purple di Edutorium UMS Solo, Jawa Tengah, pada 10 Maret 2023 lalu. Saat membawakan lagu pembuka, Rhoma dan Soneta menyelipkan melodi yang mirip dengan intro lagu "Smoke on the Water" milik Deep Purple. Seorang pria diduga kru Deep Purple tiba-tiba naik ke atas panggung dan bak melarang Rhoma membawakan melodi tersebut. Setelah itu, Rhoma dan Soneta langsung berubah membawakan lagu lain.

Terkait kejadian viral itu, Rhoma mengaku ada miskomunikasi. "Sebelumnya (sudah) oke, sebelum pentas oke. Saya sudah konfirmasi dan enggak mau ada apa-apa. Tiba-tiba, accident-lah," tutur Rhoma.

Hal senada juga disampaikan oleh pihak promotor. "Dipikirnya mereka (Deep Purple), dibawakan full. Tapi ternyata hanya 5-10 second yang dibawakan Soneta. Hanya ice breaking saja kalau itu. Setelah dijelaskan mereka ooo oke (mengerti)," terang Founder Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi.

Terlepas dari sejumlah konflik dan kontroversinya, Rhoma kerap dipuji karena jiwa sosialnya yang tinggi. Rhoma berhasil menghasilkan donasi senilai ratusan juta dalam acara "Musik Amal Dari Rumah" yang digelar Kompas TV. Donasi tersebut digunakan untuk membantu pihak-pihak yang terdampak pandemi COVID-19.

Kini, Rhoma masih aktif tampil di atas panggung meski sudah memasuki usia 70-an. Ia juga terus dikenal sebagai Raja Dangdut legendaris yang berkontribusi banyak bagi industri musik Indonesia.

Diskografi

Mini Album

  1. Lebaran / Takbiran (1984)
  2. Tiga Bencana / 5 Milyar [OG. Al Badr] (1989)
  3. Salawat Nabi (1991)
  4. Puja / Wahai Pesona (1997)
  5. Azza / Gala Gala (2010)
  6. Virus Corona / Corona Virus (2020)

Studio Album

  1. Volume 1 [Tornado] (1962)
  2. Volume 1 [Gayhand] (1965)
  3. Volume 2 [Gayhand] (1966)
  4. Volume 3 [Gayhand] (1967)
  5. Djangan Kau Marah [The Galaxies] (1967)
  6. Di Rumah Sadja [Zaenal Combo] (1967)
  7. Sip Sipan Bedue [Zaenal Combo] (1967)
  8. Djangan Dekati Aku [Zaenal Combo] (1968)
  9. Biarkan Aku Pergi [Zaenal Combo] (1968)
  10. Aneka Lagu² Pop Vol-1 [The Galaxies/Zaenal Combo] (1968)
  11. Pelita Hidup [OM. Candraleka] (1968)
  12. Djangan Putus Asa [OM. Purnama] (1968)
  13. Ke Bina Ria [OM. Purnama] (1969)
  14. Aku Saudaramu [OM. Purnama] (1969)
  15. Kepasar Minggu [OM. Purnama] (1969)
  16. Malam Cemerlang [OM. Purnama] (1970)
  17. Malam Gembira [OM. Purnama] (1970)
  18. Usah Diganggu [OM. Purnama] (1970)
  19. Cukup Satu [OM. Purnama] (1970)
  20. Melodi Cintaku [OM. Purnama] (1970)
  21. Kisah Dibulan Juni [OM. Purnama] (1970)
  22. Pendekar Melayu [Zaenal Combo] (1971)
  23. Di Dalam Bemo [OM. Pancaran Muda] (1971)
  24. Django [OM. Prahasta] (1971)
  25. Sekar Catur [OGSS. Bhinneka Tunggal Ika] (1971)
  26. Sayonara/Anak Pertama [El Sitara] (1972)
  27. In Dan Dip [El Sitara] (1972)
  28. Tukang Ramal [El Sitara] (1972)
  29. Bertamu [OM. Sagita] (1972)
  30. 1 Antara 2 [OM. Sagita] (1972)
  31. Ratu dan Radja(1972)
  32. Pemburu (1973)
  33. Risalah Penyanyi (1973)
  34. Janda Kembang [Kelana I] (1973)
  35. Tiada Lagi (1973)
  36. Dangdut (1974)
  37. Berbulan Madu (1974)
  38. Joget (1974)
  39. Berpacaran [Kelana II] (1974)
  40. Ke Monas (1974)
  41. Gelandangan (1975)
  42. Vol-1 Begadang (1975)
  43. Vol-2 Penasaran (1975)
  44. Vol-3 Rupiah (1975)
  45. Vol-4 Darah Muda (1976)
  46. Vol-5 Musik (1976)
  47. Vol-6 135.000.000 (1976)
  48. Idih Papa Genit [Debby Irama] (1976)
  49. Remaja dan Bulan [Naviri] (1977)
  50. Cok Kaligacok [Debby Irama] (1977)
  51. Vol-7 Santai (1977)
  52. Vol-8 Hak Azazi (1978)
  53. Vol-9 Begadang 2 (1978)
  54. Vol-10 Sahabat (1979)
  55. Tak Berdaya (1980)
  56. Vol-11 Indonesia (1981)
  57. Vol-12 Renungan Dalam Nada (1982)
  58. Pemilu (1982)
  59. Album Konser Soneta 1 (1983)
  60. Ya Jamilah [OG. Alfata] (1983)
  61. Bul Bul [OG. Alfata] (1983)
  62. Vol-13 Emansipasi Wanita (1984)
  63. Takbir Lebaran (1984)
  64. Anak Yang Malang (1986)
  65. Persaingan (1986)
  66. Haji (1988)
  67. Nada-Nada Rindu [Elvy Sukaesih] (1988)
  68. Renungkan [Kharisma/Sagita] (1988)
  69. Sahar Talail [OG. Al Badr] (1988)
  70. Vol-14 Judi (1988)
  71. Vol-15 Gali Lobang Tutup Lobang (1989)
  72. Kabar dan Dosa [Kharisma/Sagita] (1989)
  73. Modern (1989)
  74. Haram (1990)
  75. Kehilangan Tongkat (1993)
  76. Purnama (1993)
  77. Vol-16 Bujangan (1994)
  78. Sifana (1994)
  79. Rana Duka (1994)
  80. Stress (1995)
  81. Seni (1995)
  82. Baca (1995)
  83. Gulali (1995)
  84. Viva Dangdut (1996)
  85. Mirasantika (1997)
  86. Puja (1997)
  87. Reformasi (1998)
  88. Shalawat Nabi (1999)
  89. The Rough Guide to the Music of Indonesia (2000)
  90. Euphoria (2000)
  91. Syahdu (2001)
  92. Asmara (2003)
  93. Jana Jana (2008)
  94. Azza (2010)
  95. Ukhuwah (2011)
  96. Kurang Garam (2014)
  97. Partai Idaman (2015)

Single

  1. Pemilu (1982)
  2. Persaingan (1986)
  3. Kehilangan Tongkat (1993)
  4. Rana Duka (1994)
  5. Stress (1995)
  6. Viva Dangdut (1996)
  7. Reformasi (1998)
  8. Kampung Dangdut (2006)
  9. Rabbana (2018)
  10. Akhlak (2019)
  11. Mahiteli (2021)
  12. Rela (2021)
  13. Cinta Dalam Hayalan [Elvy Sukaesih] (2022)

Soundtrack

  1. Oma Irama Penasaran (1976)
  2. Gitar Tua Oma Irama (1977)
  3. Darah Muda (1977)
  4. Begadang (1978)
  5. Berkelana I (1978)
  6. Berkelana II [Piano] (1978)
  7. Raja Dangdut (1979)
  8. Cinta Segitiga [Lain Kepala Lain Hati] (1979)
  9. Camelia (1979)
  10. Perjuangan dan Doa (1980)
  11. Melodi Cinta (1980)
  12. Badai di Awal Bahagia (1981)
  13. Sebuah Pengorbanan (1982)
  14. Satria Bergitar (1983)
  15. Cinta Kembar (1984)
  16. Pengabdian (1984)
  17. Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985)
  18. Menggapai Matahari I (1986)
  19. Menggapai Matahari II (1987)
  20. Nada-Nada Rindu [Riza Umami] (1987)
  21. Bunga Desa (1988)
  22. Jaka Swara (1990)
  23. Nada dan Dakwah (1991)
  24. Tabir Biru (1993)
  25. Sajadah Ka'bah (2011)

Filmografi

Film

  1. "Madju Tak Gentar" (1965)
  2. "Langkah-Langkah di Persimpangan" (1965)
  3. "Krisis X" (1975)
  4. "Oma Irama Penasaran" sebagai Oma (1976)
  5. "Gitar Tua Oma Irama" sebagai Oma (1977)
  6. "Darah Muda" sebagai Rhoma (1977)
  7. "Rhoma Irama Berkelana I" sebagai Rhoma/Budi (1978)
  8. "Rhoma Irama Berkelana II" sebagai Rhoma/Budi (1978)
  9. "Begadang" sebagai Rhoma (1978)
  10. "Raja Dangdut" sebagai Rhoma (1978)
  11. "Cinta Segitiga" sebagai Rhoma (1979)
  12. "Camelia" sebagai Rhoma (1979)
  13. "Melodi Cinta Rhoma Irama" sebagai Rhoma Irama (1980)
  14. "Perjuangan & Doa" sebagai Rhoma Irama (1980)
  15. "Badai di Awal Bahagia" sebagai Rhoma (1981)
  16. "Sebuah Pengorbanan" sebagai Rhoma (1981)
  17. "Satria Bergitar" sebagai Rhoma (1983)
  18. "Pengabdian" sebagai Rhoma (1984)
  19. "Cinta Kembar" sebagai Rhoma Irama (1984)
  20. "Kemilau Cinta di Langit Jingga" sebagai Rhoma Irama (1985)
  21. "Menggapai Matahari" sebagai Rhoma Irama (1986)
  22. "Menggapai Matahari II" sebagai Rhoma Irama (1986)
  23. "Nada-Nada Rindu" sebagai Rhoma/Zulfikar (1987)
  24. "Bunga Desa" sebagai Rhoma (1988)
  25. "Jaka Swara" sebagai Jaka Swara (1990)
  26. "Nada & Dakwah" sebagai Rhoma (1991)
  27. "Tabir Biru" sebagai Rhoma (1993)
  28. "Dawai 2 Asmara" sebagai Rhoma (2010)
  29. "Sajadah Ka'bah" sebagai Rhoma (2011)

Sinetron

  1. "Ibnu Sabil" (2002)
  2. "Kampung Dangdut" (2006)
  3. "Rhoma Irama: Cinta dan Do'a" (2018)
  4. "Sentuhan Illahi: Virus Corona" (2020)
  5. "Sentuhan Illahi: Hakikat Kurban" (2020)
  6. "Banyak Jalan Menuju Rhoma" (2020)
  7. "Banyak Jalan Menuju Rhoma II" (2020)
  8. "Dosa yang Menghantui" (2021)

Penghargaan

Anugerah Musik Indonesia

  1. 1997: Artis Solo Pria Dangdut Terbaik
  2. 2002: Legend Award
  3. 2006: Produser/Penata Musik Dangdut Terbaik (nominasi), Pencipta Lagu Dangdut Terbaik (nominasi)
  4. 2012: Artis Solo Pria Dangdut Kontemporer Terbaik, Pencipta Lagu Dangdut Kontemporer Terbaik, Pencipta Lagu Dangdut Kontemporer Terbaik (nominasi), Produser/Penata Musik Dangdut Kontemporer Terbaik (nominasi)
  5. 2020: Produser/Penata Musik Dangdut Terbaik, Duo/Grup/Kolaborasi Dangdut Terbaik (bersama Anisa Rahman), Lifetime Achievement Award, Duo/Grup/Kolaborasi Dangdut Terbaik (nominasi) (bersama Rita Sugiarto), Artis Solo Pria/Wanita Dangdut Terbaik (nominasi), Pencipta Lagu Dangdut Terbaik (nominasi), Karya Produksi Lagu Berlirik Spiritual Islami Terbaik (nominasi)
  6. 2021: Duo/Grup/Kolaborasi Dangdut Terbaik (bersama Via Vallen)
  7. 2022: Artis Solo Pria/Wanita Dangdut Terbaik (nominasi), Karya Produksi Lagu Berlirik Spiritual Islami Terbaik (nominasi)

Festival Film Bandung

  1. 2020: Pemeran Pria Terpuji Serial Televisi (nominasi)

Festival Film Indonesia

  1. 1992: Pemeran Utama Pria Terbaik (nominasi)

Indonesian Dangdut Awards

  1. 2017: Lifetime Achievement Award

Indonesian Movie Actors Awards

  1. 2020: Dedikasi untuk Film Indonesia

Trivia

  1. Nama Rhoma merupakan gabungan dari nama "Raden Haji Oma"
  2. Ayah Rhoma adalah seorang pejuang kemerdekaan RI yang melawan penjajah Belanda di Tasikmalaya
  3. Lahir di keluarga besar dengan 14 saudara, terdiri dari 8 saudara kandung, 4 saudara seibu, dan 2 saudara tiri
  4. Pernah bercita-cita menjadi hakim
  5. Pernah tak naik kelas karena sering absen sekolah
  6. Di awal kariernya sempat menjajal genre pop
  7. Nama Soneta Group diambil dari nama puisi Italia kuno yang terdiri dari 14 baris
  8. Miliki ciri khas tampil di atas panggung dengan gitar tanpa kepala alias gitar buntung
  9. Selalu tampil dengan menggunakan selendang sebagai simbol Islam
  10. Terima gelar Doktor Honoris Causa (DR. H.C.) dari American University of Hawaii
  11. Jadi pemenang Pop Singer Asia Tenggara di Singapura pada 1972
  12. Disebut sebagai Raja Musik Asia Tenggara oleh majalah Asia Week edisi bulan Agustus 1985
  13. Dijuluki The Indonesian Rocker oleh majalah Entertainment edisi Februari 1992
  14. Sempat teken MoU dengan dengan perusahaan musik Life Record di Jepang pada 1994 untuk melebarkan sayap secara internasional
  15. Pernah dirikan Partai Idaman pada 2015

Rhoma Irama Lirik Lagu