Warga Syok Harga Minyak Goreng Tembus Rp 70 Ribu per Liter di Sultra: Aneh Sekali
Nasional

Harga minyak goreng di Sulawesi Tenggara kini kian meroket hingga mencapai Rp 70 ribu. Ibu-ibu pun mengungkap keluhan dan rasa tak percaya mereka terkait kenaikan harga tersebut.

WowKeren - Kenaikan harga minyak goreng di Indonesia tampaknya makin tak terkendali. Di Sulawesi Tenggara, harga 1 liter minyak goreng bahkan tembus Rp 70 ribu. Angka ini yang menjadi kenaikan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

"Ini sudah harga gila-gilaan, dan sangat aneh sekali karena daerah kita selain penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, juga produk kelapa ditemukan dimana-mana, tapi anehnya kok minyak goreng langka," ujar Kiki (34 tahun) salah seorang ibu rumah tangga di Kendari, pada Kamis (10/3).

Kiki mengungkap bahwa sudah seminggu terakhir para ibu rumah tangga kesulitan mendapatkan minyak goreng. Kalaupun ada distributor yang menjual sangat terbatas serta harus antre berjam-jam baru bisa mendapatkan 1-2 liter.

Warga di Kelurahan Wundudopi, Kecamatan Baruga, Kendari, misalnya. Pada hari Selasa (8/3) dan Rabu (9/3) mereka antre di sebuah gudang milik distributor minyak goreng untuk mendapatkan dua liter minyak goreng dalam kemasan merek tertentu. Bahkan mereka harus harus menyetor kartu identitas diri (KTP) sehari sebelum mendapatkan minyak goreng.


Menanggapi kelangkaan minyak goreng di wilayahnya, pemerintah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) minta masyarakat di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara agar melapor. Laporan itu terkait jika menemukan adanya oknum, baik dari pihak distributor maupun agen minyak goreng, yang sengaja melakukan penimbunan.

Sementara itu, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara, Siti Saleha secara terpisah mengatakan bahwa pihaknya kini terus melakukan pengawasan dan pemantauan terkait perkembangan harga minyak goreng yang makin naik. Tak sendiri, pihaknya juga berkoorinasi dengan instansi terkait yang tergabung dalam TPID.

"Jangan sampai ada distributor yang nakal menjual dengan harga di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) kemudian ada penimbunan, melakukan penimbunan berarti mempengaruhi harga dan kelangkaan," tegasnya.

Siti mengungkap bahwa Disperindag Sultra akan menggelar operasi pasar di halaman kantor Perindag pada 15 Maret imendatang. Hal itu sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi harga dan kelangkaan minyak goreng.

"Diupayakan tanggal 15 Maret ini Insya Allah kita sudah melakukan operasi pasar dan kalau habis stoknya nanti kami minta lagi ke distributor," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait