Pemuda Diduga Klitih Dikeroyok di Kampung Badran Yogya Jadi Trending Topic, Polisi Ungkap Kronologi
Unsplash/engin akyurt
Nasional

Menurut Kasubag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja, peristiwa itu terjadi pada Kamis malam pukul 23.00 WIB. Pemuda berinisial BP yang baru berusia 18 tahun tersebut telah diamankan di Polsek Jetis.

WowKeren - Seorang pemuda yang kedapatan membawa senjata tajam jenis arit ditangkap dan dikeroyok di Kampung Badran, Kecamatan Jetis, Yogyakarta. Ia ditangkap karena diduga merupakan pelaku aksi klitih yang belakangan ramai diperbincangkan dan membuat resah.

Penangkapan pemuda yang diduga klitih ini ramai diperbincangkan di media sosial. Kata kunci "Badran" bahkan masuk dalam jajaran trending topic Twitter pada Jumat (8/4).

"Lho masih ada Klitih? Mlebu Badran yo remuk cah (masuk Badran ya remuk), salah kamar kui," cuit akun @Jogja_Uncover pada kamis (7/4) malam. "Seh anget lur, klitih mlebu Badran entek manggon (masih hangat lur, klitih masuk Badran, habis di tempat)."

Badran

Twitter

Menurut Kasubag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja, peristiwa itu terjadi pada Kamis malam pukul 23.00 WIB. Pemuda berinisial BP yang baru berusia 18 tahun tersebut telah diamankan di Polsek Jetis.

Menurut Timbul, BP mengaku membawa arit karena ingin membantu temannya menyelesaikan masalah. Sebelumnya, BP mencari orang yang memiliki masalah dengan rekannya tersebut namun tidak ketemu.


"Menurut saya itu bukan kejahatan jalanan, kebetulan rekannya punya masalah dengan temannya, dia berniat membantu dengan membawa sabit," jelas Timbul di Polresta Yogyakarta, Jumat (8/4). "Jadi dia sudah tertuju, bukan menyasar tanpa kejelasan setiap orang yang akan mau dilukai."

Timbul pun mengungkapkan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, BP awalnya dicurhati oleh temannya yang tengah memiliki masalah dengan seseorang. BP kemudian berinisiatif mengambil senjata tajam jenis arit yang ia simpan di warung dan telah berkarat.

"Dia berinisiatif ambil sajam arit yang sudah lama disimpan di warungnya. Sempat keliling mencari korbannya, tapi tidak ketemu," papar Timbul.

Karena tak kunjung menemukan orang yang dicari, BP memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya di Badran. Saat pulang ke rumah sang nenek, pemuda tersebut menenteng arit hingga menimbulkan kecurigaan masyarakat.

"(Saat) Pulang itu aritnya ditenteng pada malam hari, akhirnya menimbulkan kecurigaan masyarakat. Kondisi seperti ini masyarakat juga waspada, ya, diamankan warga," jelasnya.

Akhirnya, BP sempat menjadi bulan- bulanan warga hingga mengalami sejumlah luka lecet dan memar. Warga sekitar memang tidak mengenali pemuda tersebut.

"(Dia ingin) membantu masalah rekannya. Tidak ada kaitan dengan klitih. Tetap kena Undang-undang Darurat (tentang senjata tajam)," tukas Timbul.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait