Dapat Jatah 1-2 Liter Per Hari, 40 Juta Warga Miskin Bisa Beli Minyak Goreng Rp 14 Ribu
AP Photo
Nasional

Kementerian BUMN bakal mendistribusikan minyak goreng curah dengan harga Rp 14 ribu kepada para warga miskin. Minyak goreng tersebut rencananya bakal didistribusikan ke 5 ribu titik di Indonesia.

WowKeren - Meski telah melakukan larangan ekspor, nyatanya harga minyak goreng di Indonesia masih tinggi. Karena itu, pemerintah pun masih mengupayakan bantuan bagi warga tak mampu untuk membeli minyak goreng dengan harga standar.

Terbaru, Kementerian BUMN menyampaikan akan menyalurkan minyak goreng curah seharga Rp14 ribu per liter kepada 40 juta rakyat miskin. Masyarakat nantinya akan diberi jatah membeli 1-2 liter minyak goreng per hari.

"Ini nanti targetnya ke 40 juta masyarakat miskin. Mereka bisa 1-2 liter minyak goreng per harinya atau berapa lah," ujar Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN dalam halal bihalal BUMN pada Selasa (17/5).

Kementerian BUMN melalui Holding BUMN Pangan ID FOOD nantinya akan menyalurkan minyak goreng tersebut ke 5.000 titik di seluruh Indonesia. ID FOOD juga akan melibatkan pengecer dalam penyaluran minyak goreng tersebut.

"ID FOOD akan trial di 5000 titik untuk mencoba distribusi tapi juga melibatkan pengecer," ungkap Arya Sinulingga.


Sementara itu, Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury mengatakan bahwa proyek percontohan distribusi minyak goreng itu dilakukan mulai akhir pekan ini. Tapi distribusi tersebut hanya akan berlangsung sampai akhir Mei 2022.

Sebanyak 5.000 titik lokasi itu adalah pasar-pasar tradisional yang terletak di berbagai daerah. Mulai dari Sumut, Sumbar, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, NTB, Sulawesi, dan Kalimantan. Pemerintah menempatkan peran pengecer minyak goreng sebagai kepanjangan tangan BUMN Pangan dalam pendistribusian.

"Tidak hanya pedagang atau pun pengusaha skala besar, para pengecer atau warung-warung, bahkan UMKM bisa menjadi mitra BUMN dalam pendistribusian minyak goreng," pungkas Pahala pada Minggu (15/5), melansir Antara.

Lebih lanjut Pahala menyampaikan isu minyak goreng saat ini tidak hanya kelangkaan pasokan, tetapi juga upaya stabilisasi harga sesuai ketetapan pemerintah, mengingat banyak harga dipatok di atas harga eceran tertinggi (HET).

Karenanya, pemerintah mendorong BUMN Pangan untuk memperluas pasar hingga ke tingkat kecamatan, RT, dan RW, untuk mendata rumah tangga yang membutuhkan minyak goreng.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait