670 Kg Cecak Kering dari Sumbar Diekspor ke Hong Kong, Eksportir: Alhamdulilah Pengiriman Kedua
Nasional

Pengusaha di Sumatera Barat berhasil melihat peluang ekspor tak biasa dari Hong Kong. Kini, pengusaha itu pun telah dua kali melakukan ekspor cecak kering ke Hong Kong.

WowKeren - Indonesia memang memiliki sejumlah komoditi untuk diekspor ke berbagai negara di dunia. Mulai dari CPO, karet, kopi, hingga udang. Namun ternyata Indonesia juga memiliki hal yang tak lazim untuk diekspor, yaitu hewan cecak.

Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengekspor cecak kering ke Hong Kong. Ekspor seberat 670 kilogram (kg) itu dikirim dalam 25 koli menggunakan pesawat udara. Ekpsor tersebut rupanya sudah kali kedua yang dilakukan eksportir.

"Alhamdulillah, ini merupakan pengiriman yang kedua, sebelumnya sudah diekspor cecak sebanyak 330 kilogram," kata eksportir cecak asal Sumbar Doni Editiawarman di Padang, Jumat (17/6) melansir dari Antara.

Doni mengungkapkan cecak tersebut dikumpulkan ke rumahnya dari sejumlah daerah, mulai dari Medan hingga Pulau Jawa. Ratusan kilogram cecak itu dikeringkan menggunakan cahaya matahari. Selain itu, untuk mempercepat proses pengeringan juga dibakar menggunakan tungku di ruangan khusus.


Formalin juga digunakan dalam pengemasan agar cecak yang dikirim tidak berbau. Untuk pengiriman, Doni menggunakan penerbangan Padang-Jakarta dan dilanjutkan dengan Jakarta-Hong Kong.
Sebelumnya, Doni sebenarnya menggeluti usaha ekspor ikan garing. Namun, ia melihat permintaan untuk ekspor cecak yang digunakan untuk bahan obat herbal.

"Butuh waktu cukup lama untuk mengumpulkan cecak hingga 670 kilogram, namun sebelumnya saya sudah ada stok dan untuk mempercepat juga dilakukan pembakaran," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Padang, Iswan Haryanto senang dan bangga dengan keuletan para pengusaha Sumbar. Iswan pun mengapresiasi kejelian pengusaha dalam melihat peluang.
"Akhirnya cecak kering kembali diekspor Hong Kong, mereka bisa jeli melihat peluang, ekspor cecak termasuk termasuk jarang dan unik," kata dia.

Iswan menyebut, Karantina Pertanian Padang melalui Wilayah Kerja Bandara Internasional Minangkabau, telah melakukan pemeriksaan pada komoditas cecak yang akan diekspor. Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari media pembawa dengan kondisi fisik baik, jumlah sesuai dengan permohonan hingga demikian kemasannya yang utuh sehingga dapat dilakukan sertifikasi dengan menerbitkan sertifikat karantina berupa Surat Keterangan untuk Bahan Asal Hewan (KH-12).

"Cecak kering dipercaya oleh masyarakat untuk obat herbal China yang bisa menyembuhkan penyakit," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait