Citayam Fashion Week Dinilai Bisa Seperti Harajuku, Pemkot Jakpus Minta Tak Catwalk di Zebra Cross
Instagram/jak101fm
Nasional

Dosen Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhammad Zamzam Fauzanafi menilai fenomena Citayam Fashion Week berpotensi berkembang menjadi subkultur bak Harajuku di Jepang ataupun Lesson di Afrika.

WowKeren - Para remaja SCBD (Sudirman-Citayam-Bojonggede-Depok) yang berdandan habis- habisan dan melenggang di "Citayam Fahion Week" belakangan memang ramai menarik perhatian. Dosen Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhammad Zamzam Fauzanafi menilai fenomena tersebut berpotensi berkembang menjadi subkultur bak Harajuku di Jepang ataupun Lesson di Afrika.

Namun ada sejumlah tantangan yang harus dilalui hingga "Citayam Fashion Week" dapat berkembang menjadi subkultur layaknya Harajuku dan Lesson. Di antaranya adalah kesadaran dalam membentuk komunitas yang lebih terorganisir sehingga dapat memberi dampak yang luas dan bertahan dalam waktu cukup lama.

"Ke depan kalau anak-anak ini punya kesadaran untuk membentuk komunitas yang lebih terorganisir, maka ini akan menjadi kekuatan subkultur. Nantinya tidak hanya satu atau dua orang saja yang jadi superstar seperti yang terjadi saat ini," ungkapnya kepada Kumparan. "Saya kira nanti mungkin akan ada brand lokal yang datang, mungkin idealnya nanti mereka punya brand sendiri, mereka bisa hasilkan gayanya sendiri tanpa tiruan, sehingga itu jadi brand mereka sendiri seperti Harajuku Style."

Di sisi lain, Pemkot Jakarta Pusat justru melarang para remaja Citayam untuk menjadikan zebra cross di kawasan Dukuh Atas sebagai "catwalk". Pemkot Jakpus meminta agar remaja SCBD yang nongkrong di kawasan tersebut untuk mematuhi aturan.


"Jangan bikin acara catwalk-nya atau fashion show di zebra cross. Mohon semuanya patuhi aturan-aturan tentang pemakaian trotoar," tegas Wakil Wali Kota Jakpus, Irwandi, pada Kamis (21/7).

Irwandi menjelaskan bahwa zebra cross difungsikan untuk para pengguna jalan. Namun para remaja SCBD menyalahgunakan zebra cross tersebut.

"Akibat kegiatan Fashion Show Week, pengguna jalan menjadi terganggu," jelasnya. "Itu bukan para remaja SCBD saja yang pakai, tapi banyak orang yang melintas."

Menurut Irwandi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang mempersilakan agar ruang terbuka itu dimanfaatkan, namun harus sesuai dengan ketentuan. Ia kembali mengingatkan bahwa fungsi zebra cross adalah tempat penyeberangan orang.

"Kita tidak menutupi pendatang yang ke Jakarta, tapi kita minta mereka juga patuhi aturan yang ada," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait