WowKeren - Di episode 3 "The Idol", penampilan Jennie BLACKPINK memunculkan reaksi baru yang beragam. Penyanyi kelahiran 1996 tersebut dituduh melakukan apropriasi budaya lewat gaya rambutnya dalam salah satu adegan.

Di sini, Jennie memerankan Dyanne, karakter idol wanita yang dipilih untuk menggantikan pemeran utama wanita Jocelyn (Lily-Rose Depp) untuk syuting MV dengan para dancer. Dalam adegan yang dilakoninya, Jennie mengenakan korset merah muda yang sangat terbuka, tapi gaya rambutnya tak kalah menjadi perbincangan.

Secara khusus, Jennie terlihat menata rambutnya dengan gaya locs (juga dikenal sebagai gimbal). Gaya rambut ini dikenal sering digunakan oleh orang kulit hitam dan berakar pada sejarah dan budaya mereka. Akibatnya, dia dikritik atas "apropriasi budaya".

Di sisi lain, tahun lalu, trailer pertama "The Idol" juga menyebabkan Jennie menerima reaksi keras karena alasan yang sama. Secara khusus, dalam sebuah adegan dari trailer di mana Jennie terlihat menari, dia mengenakan gaya rambut cornrows yang juga merupakan budaya orang kulit hitam.

Saat itu, berbagai kritik yang ditujukan kepada Jennie mencuat di kalangan penggemar K-pop internasional pada umumnya dan fans kulit hitam pada khususnya karena gaya rambut kepang termasuk cornrows adalah bagian dari budaya Afrika dan tidak boleh dikenakan oleh selebriti non-kulit hitam hanya demi tujuan terlihat "keren" dan "kece".

Ini bukan pertama kalinya idol K-pop dikritik karena mengadaptasi budaya Afrika melalui gaya rambut mereka. Sebelumnya, Lisa mendapat respons serupa dan harus meminta maaf karena memakai ekstensi kepang kotak dalam video dance performance untuk "MONEY".

Banyak orang yang mengungkapkan kekecewaannya pada Jennie karena mengusung gaya cornrows dan menuntut tanggapan dari sang idol. Sementara penggemar membela Jennie dengan mengatakan dia tidak bermaksud untuk bersikap tidak hormat, yang lain berpendapat bahwa Jennie adalah penutur bahasa Inggris yang fasih yang akrab dengan budaya Barat, jadi dia harus menyadari masalah tentang apropriasi budaya dan dapat menghindari kesalahan ini.