Netizen meledak marah mendengar berita itu dan mencemooh pernyataan menteri yang menyebut IVE telah mengajukan diri alih-alih dipaksa oleh pemerintah yang ingin terhindar dari malu.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Kamis, 10 Agustus 2023 - 21:03 WIB
WowKeren - Sebelumnya, lineup konser "K-Pop Super Live" untuk peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 telah diumumkan, dan ikut IVE ditambahkan ke lineup. Klaim pemerintah Korsel tentang penambahan grup tersebut dalam lineup mengundang kemarahan netizen.
Pada Kamis (10/8), outlet berita melaporkan bahwa IVE akan bergabung dengan barisan bertabur bintang untuk konser memperingati Jambore Pramuka Dunia 2023. Mereka ditambahkan ke lineup sehari setelah lineup lengkap diumumkan, yang membuatnya seolah ini keputusan detik-detik terakhir.
Berita itu muncul setelah pejabat pemerintah menghadapi reaksi besar setelah seorang politisi dari partai yang berkuasa secara terbuka menyerukan agar BTS tampil. Politisi tersebut sejak itu menyebut reaksi itu sebagai kesalahpahaman.
Menteri Kebudayaan Olahraga dan Pariwisata mengkonfirmasi berita tersebut dengan mengumumkan bahwa IVE akan tampil dan mengklaim grup ini telah mengajukan diri. IVE menawarkan diri untuk tampil, bahkan membatalkan jadwal mereka yang lain demi konser Jambore.
"Kami yakin Jambore Pramuka Dunia 2023 akan dapat berakhir dengan pesona K-Pop berkat IVE, yang berada di puncak industri, bergabung dalam lineup," kata Park Bo Gyoon. Netizen meledak marah mendengar berita itu dan mencemooh pernyataan menteri yang menyebut IVE telah mengajukan diri alih-alih dipaksa.
Netizen berkomentar, "Orang ini adalah komunis", "Dasar b*jingan", "Babi-babi sialan ini bertingkah seperti orang bodoh di Korea Utara dan Selatan", "Aku ingin tahu berapa banyak tekanan yang mereka terima sampai mau tampil", " Tentu, mereka mengajukan diri", "Dengan sukarela, kekeke", "Sukarela?", "Relawan, kata mereka", "Aku kasihan pada agensi dan selebriti (yang tampil)".
Sementara itu, Jambore Pramuka Dunia 2023 diganggu oleh kurangnya persiapan yang mengejutkan. Peristiwa bencana sejak itu memicu seruan untuk penyelidikan di tengah tuduhan penyalahgunaan dana dan korupsi. Konsernya sendiri telah diganti lokasi dan jadwalnya, menimbulkan dugaan bahwa para penyanyi yang tampil dipaksa oleh pemerintah yang ingin terhindar dari malu.
(wk/dewi)
