Denny Sumargo temui BPP Kerukunan Keluarga Sulsel usai dipolisikan Aliansi Komunitas Bugis-Makassar. Ia berbesar hati meminta maaf karena sudah membawa-bawa nama suku ketika bertemu Farhat Abbas.
- Ria Susilo Wardhani
- Rabu, 13 November 2024 - 09:46 WIB
WowKeren - Denny Sumargo hadapi dua laporan sekaligus imbas komentar "TAE" dan bawa-bawa nama suku. Selain, Farhat Abbas, Densu juga dipolisikan ke Polda Metro Jaya oleh Aliansi Komunitas Bugis-Makassar.
Demi mengatasi masalah, Densu langsung mendatangi Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan. Dalam pertemuan di Jakarta 12 November itu, Densu dengan gentle meminta maaf karena membawa-bawa nama suku di tengah konflik dengan Farhat.
"Jadi akhirnya saya bertemu dengan semua saudaraku di perantauan. Nah ini bagus sebenarnya, karena di sini kita akhirnya bisa saling kenal," kata Densu. "Tujuan ku adalah menantang pribadi beliau yang sudah mengeluarkan ucapan mau menghajar saya. Saya datang ke kita semua dengan bersikap ksatria. Seperti bagaimana saya jaga sirri itu. Saya minta maaf sama kita semua, bapak-bapak, senior-seniorku. Jangan merasa tersinggung. Untuk semua keluarga Sulawesi Selatan terutama Bugis-Makassar, jangan kita terpecah belah. Jaga baik-baik kita punya keturunan. Saya juga minta maaf, biarkan saya selesaikan urusan dengan Farhat secara pribadi."
Kemunculan Densu meminta maaf itu disambut baik oleh Muchlis Patahna selaku ketua umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan. Ditegaskan Muchlis, ia menilai permasalahan ini sudah selesai dengan adanya permintaan maaf dari Densu. Ia juga menyarankan agar Farhat dan pihak Aliansi Komunitas Bugis-Makassar mencabut laporan mereka.
"Semua harus dicabut," tegasnya. "Dalam rapat ini tentu badan pengurus pusat kerukunan keluarga Sulawesi Selatan dapat menyimpulkan bahwa setelah permintaan maaf oleh pak Denny, maka melalui momentum ini saya sebagai ketua umum DPP KKSS, menganggap persoalan hukum antara suku Makassar dan suku Bugis kita anggap selesai. Tidak ada lagi yang mempersoalkan."
Densu juga rupanya meminta maaf pada pihak Aliansi Komunitas Bugis Makassar. Permintaan itu diterima baik oleh Rida yang merupakan perwakilan Aliansi Komunitas Bugis Makasar. Akhirnya, laporan ke polisi itu dicabut oleh pihak Aliansi Komunitas Bugis Makassar.
"Saya di sini orang yang membawa masalah ini ke publik. Saya datang ke sini berterima kasih semuanya termasuk Rida yang melaporkan saya. Dengan niat baiknya hubungi saya, dan konfirmasi saya itu terima kasih banyak," kata Densu. "Ya, saya menghubungi, beliau meminta maaf jadi saya cabut laporannya," ungkap Rida dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya, Densu juga sudah beberkan alasan temui Farhat usai diancam dihajar. Ia akhirnya menemui Farhat karena mengkhawatirkan reaksi sang istri, Olivia Allan.
"Ya kenapa saya mengambil tantangan yang mengenai mau dihajar itu, karena saya cemas dengan istri saya (Olivia Allan)," kata Densu dalam sesi jumpa pers di Jakarta, 12 November. "Kalau lu sudah nikah, istri lu khawatir enggak? (Ada orang yang mau menghajar). Khawatir ya kan. Oleh karena itu, saya menyikapi daripada ada kejadian yang saya tidak duga-duga."
(wk/riaw)