Seo Hyun Jin Kena Dampak dari Ulah Presiden Korea Selatan Umumkan Darurat Militer
SBS
Selebriti

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol pada 3 Desember sekitar pukul 22:25 terlihat muncul di televisi nasional. Ia mengumumkan darurat militer untuk pertama kalinya sejak 1979.

WowKeren - Aksi Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol yang mengumumkan darurat militer pada 3 Desember memberikan dampak pada kegiatan sejumlah selebriti. Salah satunya adalah Seo Hyun Jin yang terpaksa harus membatalkan sesi wawancaranya dengan media setempat.

Hyun Jin dijadwalkan melakukan wawancara di daerah Samcheong-dong, Jongno-gu, Seoul pada 4 Desember untuk mempromosikan drama terbarunya, "The Trunk". Namun, pihaknya akhirnya mengumumkan, "Wawancara dengan Seo Hyun Jin yang dijadwalkan hari ini telah dibatalkan."

Selain Hyun Jin, dua aktor yang menjadi lawan mainnya di "The Trunk" yakni Gong Yoo dan Jung Yun Ha juga memiliki jadwal wawancara. Gong Yoo rencananya akan diwawancarai tanggal 5 Desember, sedangkan Yun Ha dijadwalkan pada 6 Desember.

Setelah pengumuman darurat militer presiden Korea Selatan ini, masih belum diketahui apakah Gong Yoo dan Yun Ha akan melanjutkan sesi wawancara atau dibatalkan seperti Hyun Jin. Pihak terkait hingga kini masih belum memberikan pengumuman terbaru.


Di sisi lain, Presiden Suk Yeol sekitar pukul 22:25 KST terlihat muncul di televisi nasional. Ia mengumumkan darurat militer untuk pertama kalinya sejak 1979. Selama enam jam berikutnya, warga Korea tetap terjaga dan waspada sepanjang malam.

Presiden Suk Yeol mengungkap, "Warga negara yang terhormat. Dengan ini, saya mengumumkan darurat militer untuk melindungi Republik Korea yang bebas dari ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan komunis Korea Utara dan untuk membasmi kekuatan pro-Utara yang tidak tahu malu dan anti-negara yang merampok kebebasan dan kebahagiaan rakyat kita."

Menurut presiden Suk Yeol, langkah darurat militer itu diambil untuk menegakkan tatanan sistem konstitusional Korea Selatan yang bebas. "Melalui darurat militer ini, saya akan membangun kembali dan mempertahankan Republik Korea yang bebas, yang berada di ambang kehancuran," imbuhnya.

Presiden Suk Yeol berjanji akan bekerja cepat untuk memberantas kekuatan anti-negara ini dan memulihkan keadaan normal bagi negara. "Meskipun deklarasi darurat militer ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga negara yang taat hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai Konstitusi, saya akan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan gangguan ini," tegasnya.

Namun, darurat militer ini segera berakhir karena 190 dari 190 anggota Majelis Nasional melakukan voting untuk memblokir darurat militer. Presiden Suk Yeol akhirnya menarik pasukan militer, dan memimpin rapat Kabinet untuk menyetujui resolusi pencabutan darurat militer.

Kini, presiden Suk Yeol harus menghadapi kemungkinan pemakzulan karena ulahnya mengumumkan darurat militer. "Karena deklarasi darurat militer yang sembrono, pemerintahan Yoon sekarang berakhir. Presiden dan orang-orang di sekitarnya telah dengan jelas menunjukkan betapa tidak konstitusional dan anti-demokrasinya mereka," ungkap perwakilan koalisi pemakzulan.

(wk/amal)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait