WowKeren - Semenjak mundurnya Gus Miftah dari posisi staf khusus presiden, publik bertanya-tanya tentang siapa yang akan menggantikan. Berdasarkan rumor yang beredar, Ustaz Adi Hidayat sempat dikabarkan akan menjadi kandidat pengganti Gus Miftah. Di tengah isu yang berhembus, Ustaz Adi langsung buka suara.

"Saya sendiri mendapatkan pertanyaan dan luar biasanya, beberapa mengucapkan selamat dan doa terkait isu ditetapkannya, diresmikannya, diangkatnya sebagai stafsus presiden," seru Ustaz Adi. "Nah melalui video ini, saya ingin menyampaikan bahwa isu yang dimaksud tidak benar."

"Sekali lagi isu yang dimaksud, penetapan, pelantikan apapun diksinya terkait stafsus itu tidaklah benar," ujarnya. Meski cukup populer dan berpengalaman dalam hal agama, Ustaz Adi merasa ada kandidat yang lebih pantas ketimbang dirinya.

"Saya berkeyakinan, banyak orang-orang yang lebih baik, banyak orang-orang yang lebih pantas, lebih berwawasan dengan posisi dimaksud (Utusan Khusus Presiden)," kata Ustaz Adi.

Sikap santun Ustaz Adi kala menyangkal rumor tersebut tak urung menuai pujian. Netter kagum pada pembawaan dan tutur kata Ustaz Adi yang selalu kalem.

"Suka banget sama UAH , adem pembawaannya . Sama istri juga santun," kata netter. "Adem ya cara bicaranya org solih mah, MasyaAllah❤️," ujar netter lainnya. "Ust Khalid, Ust Riza, Gus Baha, UAH, UAS adalah idola. Ilmunya dalam semua," kata netter. "Plisss jangan UAH, banyak yg mencintai beliau, jngn sampai teradu domba karena politik," kata netter. "Berilmu dan beradab, makanya adem," seru netter.

Sebelumnya, Gus Miftah menyatakan mundur dari posisinya sebagai staf khusus presiden. Hal ini buntut dari candaan goblok pada penjual es teh sunhaji yang viral dan memicu kecaman publik.

"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran. Saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam..., setelah berdoa, bermuhasabah, dan beristikharah," kata Gus Miftah pada Jumat (6/12). "Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan."

Gus Miftah juga menegaskan jika pengunduran dirinya ini bukan paksaan siapapun. Ia justru mengambil keputusan itu demi tanggung jawabnya pada Presiden dan masyarakat Indonesia. Ia juga berharap nantinya bisa berkontribusi meski tak harus menjadi staf khusus presiden.

"Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun," seru Gus Miftah. "Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia. Keputusan ini bukan merupakan sebuah akhir ataupun langkah mundur. Melainkan langkah awal untuk berkontribusi dengan cara yang lebih luas dan beragam."