
Para kritikus kompak memilih proyek Netflix 'Queen of Tears' yang dibintangi Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun sebagai drama yang popularitasnya dikritik terlalu berlebihan.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Senin, 23 Desember 2024 - 15:18 WIB
WowKeren - Majalah film terkemuka Korea, Cine21 belum lama ini menerbitkan ulasan komprehensifnya tentang dunia drama Korea pada 2024, beserta ekspektasi untuk tahun 2025 mendatang. Dalam ulasan ini, kritikus memilih drama yang paling diremehkan dan dinilai terlalu tinggi tahun 2024.
Di antara semuanya, "A Virtuous Business" dianggap sebagai drama paling diremehkan. Drama yang dibintangi Kim So Yeon ini sebenarnya merupakan remake dari serial TV Inggris "Brief Encounters". Drama ini mengangkat topik yang agak unik, penjualan mainan dewasa di pedesaan yang bersejarah, tetapi pada saat yang sama membahas masalah sosial dan karakter yang kompleks.
Menurut kritikus Kim Hye Ri, "A Virtuous Business" tidak mengisolasi topik seksualitas, tetapi menghubungkannya dengan isu-isu sosial tentang kekuasaan dan budaya, sehingga menghasilkan pendekatan yang menarik." Sedangkan, kritikus Nam Sun Woo menganggap drama Korea itu progresif dan menawan, sambil tetap dengan jelas membahas inti pokok bahasannya.
Terakhir, ada kritikus Bok Gil yang ikut memuji dengan berkata, "Kisah 'A Virtuous Business' berkisar pada wanita yang sudah menikah tanpa anak, wanita yang bercerai, dan ibu tunggal yang menjual mainan dewasa di sebuah desa kecil pada awal tahun 1990-an."
Kritikus Bok Gil lanjut mengatakan, "Dengan menjadikannya sebagai film sejarah, film ini menghindari kritik yang tidak perlu sambil dengan terampil menanamkan isu-isu feminis yang abadi ke dalam narasi yang relevan, memberikan kenikmatan yang halus bagi penonton wanita."
Selanjutnya adalah drama yang popularitasnya dikritik terlalu berlebihan. Para kritikus kompak memilih "Queen of Tears" yang dibintangi Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun. Menurut kritikus Kim Sun Young, drama ini sangat bergantung pada kiasan drama Korea klise, sehingga menimbulkan perbandingan dengan "The Clinic for Married Couples: Love and War".
"The Clinic for Married Couples: Love and War" pernah ditayangkan oleh KBS. Musim 1 ditayangkan dari tahun 1999 hingga 2009, dan musim 2 dari tahun 2011 hingga 2014, dengan fokus pada pasangan yang berada di ambang perceraian karena konflik keluarga.
Kritikus Bok Gil mengkritik bahwa dalam karya ini, "Kelas dan status masih memegang kekuasaan absolut". Kritikus Park Hyun Joo setuju, dengan menyatakan bahwa drama ini menghadapi kritik keras karena alur ceritanya yang buruk dan tidak memiliki komentar sosial yang berarti.
Terakhir, kritikus Jin Myung Hyun menggambarkan penanganan situasi lucu dalam "Queen of Tears" sebagai sesuatu yang telah memburuk secara signifikan. Menariknya, pendapat para kritikus ini rupanya hampir mirip denga perspektif TIME.
Menurut majalah TIME, "Queen of Tears" bagian pertama menunjukkan kreativitas dalam genre K-Romance. Namun, bagian kedua berubah menjadi kekacauan, mendaur ulang klise yang sudah dikenal dari K-Drama lainnya. Ditambah lagi, bagian akhir dari drama ini dianggap kurang bersemangat, penuh dengan perkembangan yang tidak masuk akal dan biasa-biasa saja.
(wk/amal)