BTS Diduga Kena Tipu 7 Miliar Won oleh Presiden Yoon Suk Yeol
X/bts_bighit
Selebriti

BTS diduga ditipu oleh Pemerintah Korea Selatan di masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk Yeol. Hal ini berkaitan dengan konser gratis yang diselenggarakan BTS di Busan 2 tahun lalu.

WowKeren - Kabar kurang mengenakkan datang dari BTS. Grup yang digawangi oleh RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin BTS, V, dan Jungkook itu diduga menjadi korban penipuan pemerintah Korea Selatan di masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk Yeol.

Dilansir dari berbagai portal media Korea, melaporkan bahwa BTS seharusnya menerima 7 miliar KRW, atau $4,75 juta USD (sekitar Rp76 miliar lebih), untuk konser mereka dalam tawaran Busan World Expo. Namun, pemerintah Korea Selatan malah menipu mereka, membuat RM dkk tidak hanya tampil gratis, tetapi juga menanggung semua biaya penyelenggaraan konser yang diselenggarakan 2 tahun lalu.

Pemerintah juga membebani BTS dengan segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan. Mulanya pemerintah mengusulkan tempat dengan standar keamanan acara massal yang buruk, yang membahayakan keselamatan penggemar, dan berakhir membuat BTS juga bertanggung jawab. Namun, usulan itu langsung ditolak mentah-mentah oleh ketujuh member dan mereka memilih Stadion Busan Asiad sebagai tempat konser berlangsung.

BTS Diduga Kena Tipu 7 Miliar Won oleh Presiden Yoon Suk Yeol

Foto: Kabar BTS Diduga Ditipu Pemerintah Korsel Masuk Berita Nasional / Sumber: YouTube

Penipuan tersebut bahkan lebih mengerikan, jika kita mempertimbangkan upaya pemerintah yang buruk untuk tawaran World Expo secara umum, yang membebankan tanggung jawab untuk mempromosikannya dan harapan publik yang besar pada BTS. Di sini perlu diingat bahwa dorongan ekonomi World Expo sebanding dengan menjadi tuan rumah Olimpiade atau kejuaraan sepak bola kontinental, publik Korea tentunya memiliki harapan besar untuk ini.


Ini juga bukan satu-satunya di mana pemerintah mencoba menggunakan BTS dalam hal promosi. Pada tahun 2023, acara lain yang mempromosikannya, konser Jambore, telah menghadapi kritik organisasi yang keras. Kementerian Pertahanan mendesak pemerintah untuk "mengambil semua langkah" guna memaksa BTS tampil, termasuk menggunakan kekuasaan mereka terhadap para member yang terdaftar. Beruntungnya usulan itu berhasil ditolak oleh BigHit Entertainment.

Lebih lanjut, Korea Selatan juga mengusulkan undang-undang yang akan memungkinkan anggota BTS mengikuti wajib militer dalam beberapa periode, dan tampil di sela-sela, untuk ekonomi nasional. Usulan tersebut sama mengerikannya dengan kontroversialnya, terutama karena undang-undang lain yang ada akan membuat BTS tidak dapat menerima uang untuk pertunjukan. Pasalnya, tentara yang terdaftar tidak dapat melakukan pekerjaan bergaji lainnya.

Upaya yang sia-sia tersebut bertujuan terus menggunakan BTS untuk negara saat bertugas di militer, tanpa memberi mereka manfaat pengecualian untuk itu. Ini hanyalah beberapa contoh upaya pemerintahan Korea Selatan yang tiada hentinya mengeksploitasi BTS demi ekonomi nasional atas kurangnya kemampuan pemerintah.

Di sisi lain, Pengadilan Korea Selatan secara resmi telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan dan diskors. Laporan terbaru Selasa (31/12) ini sebagai kelanjutan dari upaya gagal Suk Yeol mengumumkan darurat militer di negara tersebut, yang berujung ketidakpercayaan publik.

"Surat perintah penangkapan dan surat perintah penggeledahan untuk Presiden Yoon Suk Yeol, yang diminta oleh Markas Besar Investigasi Gabungan, dikeluarkan pagi ini," kata Markas Besar Investigasi Gabungan dalam sebuah pernyataan. "Tidak ada jadwal yang ditetapkan untuk proses selanjutnya."

(wk/lara)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait