Dirayakan Secara Meriah, 7 Tradisi Unik Sambut Hari Lebaran di Indonesia
SerbaSerbi

Selain mudik, ini lho tradisi menyambut lebaran yang unik dan bisa kamu temukan di nusantara.

WowKeren - Idul Fitri selalu disambut meriah di Indonesia sebagai negara mayoritas muslim hari raya ini memang selalu meriah. Hari kemenangan disambut dengan perasaan suka cita. Berbagai kegiataan kerap dilakukan menyambt hari Lebaran.

Di Indonesia, perayaan Lebaran dirayakan besar-besaran oleh umat muslim di tanah air. Tradisi menyambut hari raya Lebaran ini menyatu dengan budaya dan tradisi di setiap daerah. Selain mudik, ini lho tradisi menyambut lebaran yang unik dan bisa kamu temukan di nusantara:

Tradisi Pukul Sapu, Maluku Utara

Maluku Utara juga menyambut hari raya Lebaran dengan meriah. Biasanya para pemuda dari desa Morela dan Mamala, Kabupaten Maluku tengah akan saling bertemu untuk menjalankan tradisi pukul sapu. Tradisi saling berhadapan dengan menggunakan lidi dari pohon enau.

Tradisi unik ini dilaksanakan 7 hari setelah Lebaran, para pemuda akan menyerang dalam waktu 30 menit. Tradisi Pukul Sapu ini bahkan sudah ada sejak abad ke-17 dan masih terpelihara sampai sekarang. Walaupun membahayakan tradisi yang sudah lama ini dianggap bisa menjalin ikatan silahturahmi antar kedua desa.

Ronjok Sayak, Bengkulu

Rojok Sayak tradisi yang hadir di bulan suci Ramadan dari Bengkulu masih terpelihara sampai sekarang. Warga Bengkulu yakin kalau api adalah penghubung antara manusia dengan leluhur mereka. Tradisi Ronjok Sayak dilakukan saat malam takbiran, tepatnya setelah salat Isya.

Tradisi Ronjok Sayak ini biasa dilakukan oleh suku Serawai. Warga suku Serawai akan menyusun batok kelapa menjulang ke atas. Setelah itu susunan batok kelapa akan dibakar. Tradisi ini dilakukan di depan setiap rumah warga.

Batobo, Riau

Seperti yang sudah diketahui mudik juga menjadi tradisi Lebaran yang tidak bisa dilupakan. Nah di Riau ada tradisi yang diberi nama Batobo yang tujuannya menyambut keluarga yang mudik ke kampung halaman. Tradisi yang umurnya sudah ratusan tahun ini dilakukan oleh warga Kampar.

Mudik ke kampung halaman akan terasa lebih bermakna dengan tradisi Batobo. Rombongan keluarga yang pulang ke kampung halaman akan diarak keliling kampung. Bukan hanya diarak, rombongan juga akan diarak dengan tabuhan rebana. Malamnya keluarga yang mudik diharuskan mengikuti pengajian dan lomba membaca Alquran.

Ngejot, Bali


Walaupun umat muslim di Bali jumlahnya tidak banyak, suasana Idul Fitri tetap bisa dirasakan. Warga Bali yang merayakan Lebaran biasa akan memberikan hidangan rumahan pada tetangga. Tradisi ini disebut dengan tradisi Ngejot, tradisi ini menunjukkan keragaman yang ada di Bali.

Tak pandang agama umat muslim di Bali pasti akan membagikan makanan ke tetangga-tetangga di sekitar rumah. Perwujudan tradisi budaya ini menciptakan keharmonisan dan toleransi antar umat beragama.

Tumbilotohe, Gorontalo

Suasana kota Gorontalo mendadak akan menjadi lebih meriah menjelang Idul Fitri. Tradisi Tumbilotohe lah yang akan mengubah suasana Gorontalo dengan cahaya dari lampu botol minyak. Sejak 3 hari sebelum Idul Fitri hiasan lampu minyak akan dipasang oleh warga muslim Gorontalo.

Satu hal yang unik lampu hias ini akan dipasang sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Tradisi menghias rumah dengan lampu minyak ini sudah dilakukan sejak abad ke-15. Tumbilotohe ini masih dilakukan oleh warga Gorontalo sampai sekarang.

Perang Topat, Lombok

Lombok yang kebanyakan penduduknya beragam muslim juga punya tradisi yang tidak kalah unik. Kalau di Bali ada tradisi Ngenjot, Lombok punya tradisi Perang Topat. Tradisi ini biasa dilakukan pada hari keenam Lebaran dan dilakukan para pria.

Tradisi Perang Topat bertujuan untuk memperat hubungan antar umat beragama di Lombok. Tradisi ini sudah sejak lama dilakukan oleh suku Sasak yang merupakan salah satu suku asli di Lombok. Sebelum memulai Perang Topat atau Perang Ketupat, warga akan terlebih dulu mengarak hasil bumi. Warga yang melakukan tradisi ini memiliki kepercayaan melempar ketupat berarti semua permohonan dan doa akan segera terkabul.

Bedulang, Bangka

Selain bersilahturahmi, makan bersama juga menjadi salah satu tradisi yang ada saat Lebaran. Di Bangka tradisi makan bersama setelah silahturahmi dan bermaaf-maafan disebut dengan Bedulang. Warga Bangka akan menikmati sajian istimewa Lebaran bersama keluarga dan orang-orang terkasih.

Bedulang sendiri memiliki arti makan bersama, biasanya makanan yang disajikan menggunakan tudung saji. Ada satu peraturan yang wajib dilakukan saat Bedulanga dalah makan dengan tangan. Jadi selama tradisi ini berlangsung tidak diperbolehkan makan dengan sendok dan garpu.

Itulah tradisi unik menyambut selain mudik yang bisa kamu temukan di nusantara. Bila diperhatikan, tradisi ini seakan sama deengan budaya di Jawa hanya berbeda pada penamaan saja.

(wk/)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait