Alda Risma

Alda Risma Elfarini atau yang akrab disapa dengan Alda Risma ini merupakan seorang penyanyi yang ngetop akibat tembang "Aku Tak Biasa". Sebelum terjun ke dunia tarik suara, Alda berprofesi sebagai seorang model.

Alda mengawali karirnya bermusiknya dengan berduet bersama boyband bernama Code Red. Mereka menyanyikan sebuah lagu berjudul "We Can Make It" (1997).

Karir Alda melejit saat merilis sebuah album berjudul "Aku Tak Biasa" (1998). Album ini menjadi hits dan mengantarkannya masuk jajaran penyanyi top saat itu. Bahkan lagu "Aku Tak Biasa" sempat dirilis kembali oleh penyanyi Syahrini, 2010.

Selang 3 tahun kemudian, Alda kembali merilis album keduanya yang berjudul "Kupilih Yang Mana" (2001). Album yang berisi 10 lagu tersebut juga cukup meledak di kalangan masyarakat.

Alda juga merambah ke dunia sinetron. Beberapa sinetron pernah dibintanginya seperti "Kesucian Prasasti" (1999), "Romantika" (2001), "Kumasih Milikku" (2001), "Kesetiaan yang Retak" (2002) dan "7 Tanda Cinta" (2003).

Sayangnya pamor Alda semakin meredup di era tahun 2003. Kehidupan pribadinya juga bermasalah. Alda Risma dikabarkan sempat bertunangan dengan produsernya sendiri yakni Iwan Sastrawijaya. Namun hubungan tersebut kandas di tengah jalan.

Lama tidak terdengar kabarnya, Alda mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas pada 19 Juni 2006. Mobil BMW yang dikendarainya rusak parah. Beruntung ia selamat dari kecelakaan maut ini. Diduga saat itu ia sedang mengendarai dibawah pengaruh alkohol.

Tak berapa lama kemudian, berita mengejutkan datang darinya. Alda ditemukan meninggal di kamar 432 Hotel Grand Menteng, Jakrta Timur, pada 12 Desember 2006. Jenazahnya dalam keadaan memar-memar akibat bekas suntikan. Diduga saat itu Alda mengalami overdosis obat-obatan terlarang.

Namun setelah diadakan penyelidikan lebih lanjut, fakta baru muncul. Alda diduga dibunuh oleh teman pria yang terakhir bersamanya, Ferry Surya Perkasa. Sempat kabur ke Singapura, Ferry akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Akibat perbuatannya tersebut, ia akhirnya diganjar hukuman 15 tahun penjara.