WowKeren - Gempa dan tsunami di Jepang telah membuat wilayah negara Matahari Terbit itu porak poranda. Mulai dari ribuan jiwa melayang hingga ledakan di pabrik reaktor nuklir yang menyebabkan radiasi. Bahaya tersebut jugalah yang membuat rencana konser Justin Bieber di Jepang sekitar minggu depan.

Seperti dilansir dari TMZ, kru konser khawatir akan adanya gempa susulan dan radiasi nuklir. Mereka menolak pergi ke Osaka dan Tokyo untuk konser tanggal 17 dan 19 Mei.

Menurut seorang sumber, manajer Justin, Scooter Braun, marah besar karena penolakan kru. Scooter bersikeras agar tim konser tetap berangkat karena Justin tak ingin mengecewakan anak-anak Jepang yang telah membeli tiket konsernya. Apalagi, pemerintah Jepang telah meyakinkan kalau kondisi saat ini telah aman baik di Osaka maupun Tokyo. Selain itu, grup band Maroon 5 juga tetap akan meneruskan rencana mereka menggelar konser di Jepang.

Sejauh ini, Justin belum berkomentar perihal konser di Jepang itu. Namun, penyanyi berusia 17 tahun tersebut dikenal profesional dalam hal menggelar konser.

Kabar lain tentang Justin, manajer Scooter Braun kini telah bebas dari kasus kericuhan konser yang terjadi di mal Long Island, November 2009. Berdasarkan pernyataan resmi kantor Jaksa wilayah Nassau, Kathleen Rice, pada E! Online, kasus tersebut tak akan diperpanjang karena Justin telah setuju untuk membintangi iklan layanan masyarakat tentang anti cyberbullying. Sedangkan label rekaman yang menaungi Justin, Island Def Jam, juga sepakat untuk membayar denda 8.000 dollar yang dibebankan karena kasus kericuhan tersebut.

"Tuan Braun menciptakan situasi aman bahaya dengan Twitter," kata Katheleen Rice. "Ini akan menjadi kesempatan yang unik untuk menggunakan internet, sosial media dan kekuatan Justin Bieber sebagai bintang untuk membuat lingkungan kita menjadi lebih aman."