
Alexander Imich yang hidup Revolusi Bolshevik dan selamat dari holocaust meninggal di usia 111 di panti jompo di New York pada Minggu (8/6).
- Tim WowKeren
- Selasa, 10 Juni 2014 - 09:45 WIB
WowKeren - Dunia kembali kehilangan salah satu warganya yang istimewa. Kabar duka datang dari pemegang gelar pria paling tua sedunia, Alexander Imich. Pada Senin (9/6), Guinness Book of World Records mengkonfirmasi bahwa ia telah meninggal dunia.
Alexander menginggal di usia 111 tahun pada Minggu (8/6) pagi di rumah jompo di New York, Amerika Serikat. Warga imigran dari Polandia itu sudah tinggal di sana sejak 1986. Dalam pernyataannya, Alexander berulang tahun ke 111 pada 4 Februari 2014.
"Gelar" orang paling tua di dunia diberikan oleh Gerontology Research Group of Torrance, California. Pensiunan ahli kimia dan parapsikolog ini sendiri ikut berjuang dalam Revolusi Bolshevik dan selamat dari holocaust sebelum bermigrasi ke Amerika bersama istrinya pada 1951. Guinness World of Records menyebutnya bukti gen yang baik, memiliki gaya hidup sehat, dan sikap mental yang positif.
"Sebuah kehidupan luar biasa dari Dr. Imich yang memimpin perlawanan Bolshevik saat remaja," ucap Craig Glenday, editor-in-chief Guinness World of Records. "Ia juga mendapatkan gelar PhD pada 1920, selamat dari kamp kerja paksa di Soviet, kehilangan banyak keluarga karena Nazi, dan mengejar karier yang sukses sebagai ahli kimia dan parapsikolog."
Rahasia umur panjang ini tidak diketahui oleh Alexander sendiri. Ia menganggap kemungkinannya karena tidak memiliki anak bersama sang istri yang meninggal pada 1986. Namun Alexander diketahui berolahraga rutin, makan secukupnya dan tak pernah meminum minuman beralkohol.
Dengan mangkatnya Alexander, kini Guinness kembali mengidentifikasi manusia tertua di dunia. Kabarnya, "gelar" tersebut akan jatuh pada Sakari Momoi di Jepang yang juga berusia 111 tahun. Kini setelah wafat, jenazah Alexander "disumbangkan" untuk penelitian di Mount Sinai Medical Center.
(wk/)