Ada 39 anggota idEA dan 21 anggota IDA yang menyatakan penolakan websitenya disisipi iklan berformat interstitial ads dan off-deck ads.
- Tim WowKeren
- Rabu, 10 September 2014 - 17:05 WIB
WowKeren - Praktik menyisipkan iklan di website oleh operator seluler kerap kali membuat pengguna merasa jengkel. Alhasil kini Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan Asosiasi Digital Indonesia (IDA) ramai-ramai menolak praktik intrusive advertising itu.
Kini 39 anggota idEA dan 21 anggota IDA yang menyatakan keberatan dan menyerukan penghentian praktik tersebut. Mereka menolak intrusive advertising yang dilakukan Telkomsel dan XL Axiata karena dinilai mengganggu.
"Setelah mengupayakan jalur mediasi selama lebih dari 1 tahun," tulis pernyataan yang ditandatangani bersama idEA dan IDA. "Hari ini idEA dan IDA menyatakan secara resmi penolakan terhadap praktik intrusive advertising yang dilakukan oleh operator seluler di Indonesia, yakni Telkomsel dan XL Axiata."
"Yang menjadi keprihatinan kami di idEA dan IDA adalah penayangan iklan ini dilakukan tanpa izin dan kerja sama dengan pemilik situs," lanjut isi pernyataan. "Padahal, pengguna mempersepsikan pemilik situs atau media online sebagai pihak yang menayangkan dan bertanggung jawab atas semua iklan yang tayang di situs tersebut."
Anggota idEA yang menolak diantaranya blibli, bhinneka, kaskus, tokopedia, rumah123 dan electronic-city. Sementara itu anggota IDA yang menolak ada metrotvnews, kompas, bisnis, viva, tribunnews, merdeka, tempo, kapanlagi, liputan6 dan okezone. Sebagai pemilik website, mereka mengeluh banyak dikritik pengguna karena keberadaan iklan sisipan itu.
Format iklan sispan itu umumnya berbentuk interstitial ads dan off-deck ads. Interstitial ads biasanya ditampilkan dalam satu layar penuh sebelum pengguna masuk ke halaman website yang dituju. Sedangkan off-deck ads adalah iklan yang disisipkan di bagian atas halaman website.
(wk/)
