Plot cerita 'The Last Empress' terus dibanjiri komentar hujatan dari netter. Begini kata mereka.
- Chusnul Chotimah
- Jumat, 23 November 2018 - 09:46 WIB
WowKeren - "The Last Empress" yang dibintangi Jang Nara, Shin Sung Rok dan Choi Jin Hyuk menuai beragam kritik setelah menayangkan episode perdananya pada Rabu (21/11). Plot cerita dinilai terlalu makjang (berlebihan) serta menampilkan adegan kekeran hingga seks vulgar.
"The Last Empress" menceritakan Oh Ssu Ni (Jang Nara), aktris musikal yang mendadak harus menikahi kaisar Lee Hyuk (Shin Sung Rok). Ia bertemu pengawal kerajaan bernama Na Wang Shik (Choi Jin Hyuk) dan jatuh cinta padanya. Na Wang Shik datang ke istana dengan maksud balas dendam atas kematian sang ibu. Suatu hari, nenek Lee Hyuk meninggal dan membuat Oh Ssu Ni berusaha membongkar misteri yang terjadi di intana.
Episode ketiga dan keempat "The Last Empress" sudah tayang pada Kamis (22/11). Episode ini mengalami kenaikan rating menjadi 7,6 persen dan 8,5 persen. Namun komentar masih tetap sama. Kritik ditujukan pada plot cerita serta adegan kekerasan yang berlebihan. Netter juga menyebut penulis naskah menghina keluarga kerajaan karena membuat karakter-karakter psikopat.
#황후의품격 모두를 놀라게 한 그녀의 등장! 오써니(#장나라)! 신데렐라로 등극하는 건가요...? pic.twitter.com/RfyvKKdx9E
— SBS (@SBSNOW) November 23, 2018
"Mereka bisa melakukannya dengan keluarga konglomerat atau anggota kongres. Apakah mereka harus mengubah keluarga kerajaan menjadi psikopat dan membuatnya berlebihan? Fakta bahwa drama yang merusak tersebut dibatasi hingga 15 tahun ke atas, ditayangkan pada jam 10 malam. Sepertinya saan sutradara Joo Dong Min bekerja sama dengan penulis naskah Kim Soon Ok, maka menghasilkan drama yang sangat kotor," komentar netter.
"Ini adalah drama yang menghina negara. Apakah dia berpikir bahwa semua jenis plot bisa berhasil dalam cerita keluarga kerajaan? Yang bermasalah adalah kepala si penulis naskahnya," tambah netter lain. "Kurasa tidak perlu membuatnya bersetting keluarga kerajaan, cukup buat saja di keluarga konglomerat," sahut yang lain. "Kenapa mereka menulis cerita yang kotor untuk keluarga kerajaan? Apakah mereka benar-benar memikirnya dengan normal?" pungkas lainnya.
(wk/chus)
