Angin puting beliung yang menumbangkan tiga pohon memakan seorang korban jiwa, ini pesan terakhir mendiang untuk anak-anaknya.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 07 Desember 2018 - 11:44 WIB
WowKeren - Angin kencang dan puting beliung menerjang wilayah Bogor hari Kamis (6/12) sore. Video angin kencang tersebut pun viral di media sosial.
Angin kencang berkecepatan sekitar 50 km/jam tersebut membuat suasana Bogor tampak mencekam. Peritiwa itu juga memakan seorang korban jiwa setelah mobil yang dikendarainya tertimpa pohon tumbang.
Korban yang bernama Enny Reno tengah mengendarai mobil Avanza di Jalan Lawang Gintung saat angin kencang merobohkan tiga pohon kenari. Ucapan belasungkawa untuk Enny pun berdatangan. Keluarga dan sahabat mengunjungi rumah duka di Perumahan Bogor Nirwana Residence (BNR), Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan.
Anak korban, Aziz Arrazi Sugeha, mengaku bahwa sang ibu tengah melaksanakan ibadah puasa sunnah. Mendiang juga sering berpesan pada anak-anaknya agar tak lupa beribadah.
Tak hanya itu, Enny juga memiliki permintaan terkait dengan kematiannya. Menurut Aziz, ibunya pernah berpesan bahwa apabila ia meninggal, ia ingin dishalatkan oleh anak sulungnya.
"Iya, pesan mama itu kalau meninggal minta dishalatkan dipimpin sama anaknya," ujar Aziz. "Mama juga suka pesan jangan tinggalkan shalat."
Menurut suami Enny, Abraham Sugeha, Jalan Lawang Gintung adalah rute yang biasa ditempuh mendiang istrinya. Saat peristiwa nahas tersebut terjadi, Enny baru saja kembali dari mengantar anak-anaknya ke tempat les.
"Kejadian itu sehabis mengantar anak untuk les," terang Abraham. "Setelah itu, berbelanja kebutuhan sehari-hari."
Abraham juga membenarkan bahwa mendiang sang istri tengah menjalankan ibadah puasa. Saat angin puting beliung menerjang, Enny sedang bersiap-siap untuk buka puasa.
"Istri saya dalam keadaan puasa dan sudah mempersiapkan bukaan, sikapnya biasa," tutur Abraham. "Ia juga pernah mengendarai mobil sendirian ke Bandung."
Selain mobil Enny, diketahui ketiga pohon tumbang tersebut juga menimpa satu unit angkot dan empat sepeda motor. Sayangnya, nyawa Enny tak bisa diselamatkan dari peristiwa tersebut.
(wk/Bert)
