Kru Produksi 'The Last Empress' Dipaksa Kerja Terlalu Keras Tanpa Istirahat, Ini Kata SBS
SBS
TV

Persekutuan buruh mengajukan surat dakwaan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Buruh terhadap SBS.

WowKeren - SBS mendapat komplain dari persekutuan buruh Hope Alliance Labor Union terkait dugaan kondisi kerja yang buruk di lokasi syuting drama "The Last Empress". Mereka mengajukan surat dakwaan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Buruh terhadap salah satu stasiun televisi publik Korea Selatan tersebut.

"Pada 25 Oktober, SBS menandatangani kontrak kerja individual yang menjanjikan kondisi kerja yang lebih baik di departemen drama mereka. Namun, SBS terus memajukan jadwal mereka tanpa mengungkapkan keinginan untuk bertemu dan mendiskusikan tentang kondisi kerja yang lebih baik," ujar perwakilan Hope Alliance Labor Union.

"Pada 10 Oktober, salah satu jadwal syuting mereka berlangsung 29 jam dan 30 menit. Dari tanggal 21 hingga 30 November, staf harus menjalani syuting intens selama sepuluh hari berturut-turut yang berlangsung selama berjam-jam tanpa istirahat satu hari pun," lanjut mereka.

SBS langsung merespon tuduhan dengan merilis pernyataan resmi. "Dalam kasus jadwal syuting yang dipertanyakan pada 10 Oktober, tim meninggalkan Yeoido pada pukul 6:20 pagi KST dan selesai syuting hari berikutnya pada pukul 5:58 pagi waktu setempat. Termasuk dalam periode waktu ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk berkendara ke lokasi di Jungeup dan Yeonggwang dan banyak istirahat, yang berarti jumlah jam kerja adalah 21 jam dan 38 menit. Setiap individu juga dibayar tambahan 40 ribu Won (sekitar Rp 520 ribu) untuk biaya perjalanan dan diberikan pada hari berikutnya," ujar SBS.


"Namun SBS akan mengambil kesempatan ini untuk berjanji bahwa kami akan melakukan yang terbaik untuk mematuhi jam kerja yang disepakati serta mempertahankan kualitas tinggi produksi kami," tambah SBS.

Tak lama kemudian, seorang sumber dari persekutuan buruh menanggapi pernyataan resmi SBS. "Klaim mereka bahwa ada banyak istirahat selama jadwal itu salah. Butuh sekitar empat jam untuk mengemudi kembali dari lokasi syuting. SBS menyatakan bahwa syuting berakhir pukul 5:58 pagi waktu setempat, tapi sebagian besar karyawan harus kembali ke Seoul setelah jadwal berakhir," tuturnya.

"Preseden sebelumnya telah menunjukkan bahwa waktu perjalanan tambahan yang menyimpang dari jadwal kerja normal harus dimasukkan dalam jam kerja. Oleh karena itu, jumlah total jam kerja harus pada 29 jam dan 30 menit, bukan 21 jam dan 38 menit seperti yang diklaim SBS."

"SBS berkewajiban untuk membayar tambahan 50 persen dari upah sehari jika jadwal syuting berakhir setelah 6 pagi waktu setempat. Namun mereka mencoba untuk menghindari dengan hanya membayar 40 ribu Won. Kami memiliki dokumen yang menunjukkan jadwal syuting. Hampir setiap hari staf 'dipaksa' untuk bekerja lebih dari 20 jam per hari. Kami akan merilis secara publik jadwal ini pada 18 Desember," tutupnya.

(wk/chus)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel